Teheran (ANTARA News) - Mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani telah dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan presiden bulan depan bersama dengan seorang pembantu dekat Presiden Mahmoud Ahmadinejad, kata Kementerian Dalam Negeri Iran Selasa.
Rafsanjani, yang moderat, pernah menjadi presiden Iran untuk periode 1989-1997. Namanya dicoret dari daftar delapan calon presiden yang disetujui Dewan Garda Iran, lembaga yang didominasi kelompok konservatif, bersama orang dekat dan mantan Kepala Staf Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaie.
Daftar calon presiden yang sudah disetujui untuk mengikuti pemilihan presiden pada 14 Juni didominasi oleh orang-orang konservatif dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei.
Menurut AFP, tak ada penjelasan diberikan oleh dewan itu mengapa nama-nama tersebut didiskualifikasi.
Pendaftaran Rafsanjani pada 11 Mei telah mempolarisasi sistem politik kompleks Iran. Rafsanjani mendapat dukungan kelompok reformis yang terpinggirkan sementara kelompok ultra konservatif mempertanyakan motifnya kembali ke dunia politik.
Sebagai tokoh yang berpengaruh hingga delapan tahun lalu ketika Ahmadinejad mengalahkannya dalam pemilu 2005, Rafsanjani telah kehilangan dukungan politik dalam beberapa tahun belakangan.
Pada 2009 ia menarik perhatian kelompok mapan yang berkuasa karena mempertanyakan secara terbuka pemilihan kontroversial yang memutuskan Ahmadinejad menjadi presiden untuk periode kedua.
Pemungutan suara itu menyulut aksi-aksi protes jalanan dengan pengunjuk rasa menyatakan bahwa pemilihan itu penuh kecurangan. Aksi tersebut ditumpas dengan keras.
Rafsanjani, yang usianya akan 79 tahun pada Agustus nanti, saat ini memimpin satu badan arbitrase politik tertinggi di negara itu.
Juru bicara Dewan garda Abbasali Kadkhodai, yang berbicara kepada televisi negara dan tanpa menyebut nama Rafsanjani, mengatakan usia lanjut dan fisik yang lemah menjadi faktor namanya dicoret.
Mashaie, calon utama lain yang didiskualifikasi, secara pribadi disetujui oleh Ahmadinejad.
Namun, dicoretnya nama Mashaie tak diduga karena dia dipandang terlalu liberal, dipandang bahaya bagi revolusi islam oleh orang-orang dalam rezim dan dituduh pemecah antara Ahmadinejad dan Khamenei beberapa tahun belakangan. Mashaie mengatakan dia akan berusaha namanya tak dicoret dari daftar
Diskualifikasi nama-nama tokoh itu tampaknya menempatkan perunding nuklir Saeed Jalilil, yang dekat dengan Khamenei, berada di posisi terdepan.
Ia mendapat saingan dari para kandidat konservatif yang disetujui dewan itu, terdiri atas orang-orang konservatif agama yang langsung atau tidak langsung dipilih Khamenei. Mereka adalah Walikota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf, mantan menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati, mantan panglima Garda Revolusi Mohsen Rezai dan mantan Ketua Parlemen Gholam Ali Haddad Adel.
Dua nama lain yang konservatif moderat ialah mantan perunding nuklir Hassan Rowhani, Mohammad Gharazi, mantan menteri di bawah Rafsanjani dan pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi, yang menjalani tahanan rumah.
Kelompok reformis hanya memiliki satu calon dalam pemilihan yaakni Mohammad Reza Aref, yang pernah menjadi wakil presiden pertama di bawah Presiden Mohammad Khatami.
Berdasarkan konstitusi, Ahmadinejad dilarang mencalonkan diri lagi setelah menjadi presiden dua periode.
(M016)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013