Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) merangkul anak muda berperan dalam menangani isu kelautan di antaranya perubahan iklim dan polusi maritim.

“Anak muda salah satu yang membawa perubahan, inovasi dan daya tahan untuk isu tersebut,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarves Jodi Mahardi di sela AIS Youth Conference di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Menurut dia, untuk mengatasi tantangan besar yang dihadapi negara pulau dan kepulauan tersebut perlu tata kelola maritim yang bertanggung jawab dan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Untuk itu, kehadiran anak-anak muda diperlukan untuk mencari solusi dan inovasi dalam mengatasi tantangan besar tersebut.

Ia menambahkan suara, ide dan aksi nyata mereka sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan kelautan.

Sebanyak 26 delegasi yang merupakan pemimpin muda dari 26 negara pulau dan kepulauan itu duduk bersama menyampaikan gagasan dan solusi inovatif terkait isu kelautan itu di Bali menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 pada 10-11 Oktober 2023.

“Kami ingin anak muda merasa memiliki inisiatif AIS Forum. Kami ingin memberi perspektif dan kontribusi bagaimana berpartisipasi dalam pembicaraan karena anak muda ini tidak mewakili negaranya saja tapi potensi perubahan,” katanya.

Ia mengharapkan AIS Youth Conference itu menghasilkan deklarasi yang mewakili aspirasi bersama hingga cetak biru untuk masa depan.

“Jadi konferensi ini akan menjadi awal perubahan dan menjadi wadah baru untuk ide inovatif dalam melindungi laut dan komunitas,” imbuh Jodi.

Indonesia menjadi salah satu negara penggagas dibentuknya wadah komunikasi dan kolaborasi antarnegara pulau dan kepulauan.

AIS Forum lahir berdasarkan Deklarasi Manado pada 1 November 2018 oleh Pertemuan Tingkat Menteri AIS Forum.

KTT AIS Forum 2023 yang pertama di Bali diharapkan dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau baik setingkat kepala negara/pemerintahan dan perwakilan setingkat menteri.

Forum Negara Pulau dan Kepulauan itu menekankan solusi konkrit terkait empat masalah yakni mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.

Baca juga: AIS Forum dukung negara kepulauan terbitkan obligasi biru
Baca juga: MSC berharap Indonesia jadi pemimpin perubahan perikanan dalam KTT AIS
Baca juga: AIS Forum kesempatan cari solusi bersama atasi perubahan iklim

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023