Konsisten mendominasi

Panjat tebing dan angkat besi masih berpotensi mempersembahkan medali lagi, termasuk dari panjat tebing nomor boulder dan lead, baik putra maupun putri, yang akan dipertandingkan Jumat ini dan Sabtu esok.

Seperti tahun ini, semua nomor panjat tebing dipertandingkan pada Asian Games 2018, tapi Olimpiade Tokyo 2020 hanya mempertandingkan satu nomor gabungan speed, boulder dan lead.

Dari cabang ini Indonesia tak berhasil mengulangi sukses 2018 merebut medali emas baik speed beregu (speed relay), putra maupun putri, tapi sukses mempertahankan emas speed perseorangan putri yang dipersembahkan Desak Made Rita Kusuma Dewi. Rita mengulangi sukses Aries Susanti Rahayu lima tahun silam.

Dua medali emas Indonesia lainnya disumbangkan oleh Amellya Nur Sifa dari balap sepeda nomor BMX racing putri, dan Edgar Xavier Marvelo dari wushu yang juga pemegang medali emas Asian Games 2018.

Namun, bulu tangkis yang sudah menjadi identitas nasional Indonesia dan lima tahun lalu sukses mempersembahkan delapan medali yang dua di antaranya medali emas, gagal mencapai babak medali baik dari nomor beregu maupun dari perseorangan.

Ini alarm untuk bulu tangkis Indonesia, ketika tahun depan di Paris mereka diharapkan kembali menjadi tulang punggung Indonesia dalam meraih medali Olimpiade, termasuk mempertahankan tradisi emas dalam ajang itu.

Dalam konteks "persaingan" dengan Thailand yang memiliki Produk Domestik Bruto "hanya" sepertiga dari Indonesia, olahraga prestasi Indonesia agaknya kesulitan mengimbangi prestasi olah raga negara berpenduduk 70 juta jiwa dan berluas wilayah 513 ribu km persegi itu, atau masing-masing hanya 25 persen dan 27 persen dari jumlah penduduk dan luas wilayah Indonesia.

Bukan hanya pada tingkat Asian Games, Indonesia juga relatif tertinggal dari Thailand dalam SEA Games belakangan tahun ini.

Sepanjang SEA Games diadakan, Thailand sudah mengumpulkan total 6.784 medali yang 2.453 di antaranya adalah medali emas, sedangkan Indonesia mengumpulkan 5.826 medali yang 1.980 di antaranya medali emas.

Sejak Indonesia mengikuti SEA Games pada 1977 di Kuala Lumpur, Indonesia sudah empat kali menjadi juara umum. Dalam periode waktu yang sama, Thailand yang sudah mengikuti perhelatan ini sejak 1959, telah lima kali menjadi juara umum.

SEA Games mungkin bisa dikesampingkan, tapi ada pelajaran yang bisa dipetik dari Thailand, bahwa mereka bisa meneruskan dominasi kawasan di tingkat yang lebih tinggi, termasuk Asian Games.

Negara ini konsisten menjadi kekuatan olahraga utama Asia Tenggara, dengan hampir selalu berada di atas negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia.

Dan itu termasuk ajang Olimpiade. Dalam sembilan Olimpiade terakhir sejak Olimpiade Seoul 1988 ketika Indonesia untuk pertama kali memperoleh medali Olimpiade non eksibisi, frekuensi Thailand dalam menduduki peringkat lebih tinggi dari Indonesia, relatif lebih sering.

Thailand yang dikenal memiliki iklim olahraga sangat kompetitif sudah lima kali berada di atas Indonesia, sedangkan Indonesia sudah empat kali berada di atas Thailand.

Baca juga: Kosongkan pikiran mudahkan Rahmat raih medali emas angkat besi
Baca juga: Tak ada wakil Indonesia di semifinal bulu tangkis Asian Games 2022




Selannutnya: Evaluasi menyeluruh

Copyright © ANTARA 2023