Moore, Oklahoma (ANTARA News) - Para penyelamat pergi ke satu gedung ke gedung lain mencari korban dan ribuan orang yang tanpa tempat tinggal pada Selasa, sehari setelah tornado mematikan melanda satu wilayah pinggiran kota Oklahoma, menyapu seluruh blok rumah dan menewaskan sedikitnya 24 orang.

Sembilan anak di antara mereka yang meninggal, termasuk tujuh orang yang meninggal di Sekolah Dasar Plaza Towers, yang terkena langsung tornado mematikan dalam dua tahun terakhir di Amerika Serikat.

Para penyelamat mengeluarkan lebih 100 orang yang selamat dari puing-puing rumah, sekolah dan satu rumah sakit, dan sekitar 237 orang menderita luka-luka. Anjing-anjing pelacak digunakan untuk mencari orang-orang yang selamat dalam musibah itu pada Selasa.

Tornado melanda Moore di pinggiran kota Oklahoma pada Senin siang. Para korban terperangkap di bawah puing-puing dan badai itu menerbangkan kendaraan-kendaraan seolah-olah mainan. Dari satu blok ke blok perumahan lain, tak ada lagi yang tertinggal kecuali reruntuhan.

Gubernur Oklahoma Mary Fallin mengatakan jumlah korban mungkin bertambah. "Mungkin ada jasad-jasad dibawa pulang dan dikebumikan sendiri oleh warga," kata Fallin dikutip Reuters.

Pasukan Penjaga Nasional, para petugas pemadam kebakaran dan penyelamat dari negara-negara bagian lain dikerahkan dan mereka bekerja sepanjang malam dengan bantuan cahaya lampu berusaha mencari orang-orang yang selamat di kota yang berpenduduk 55.000 orang itu.

SD Plaza Towers merupakan satu di antara lima sekolah yang berada di lintasan Tornado. "Tornado seperti mengangkat dinding-dinding dan anak-anak berlarian," kata Sersan Jeremy Lewis, seorang petugas kepolisian Negara Bagian Oklahoma. "Tornado menarik mereka dari bawah blok-blok tanpa goresan luka."

Kantor pemeriksa kesehatan Oklahoma mengatakan 24 jasad telah ditemukan dari reruntuhan, turun dari angka 51 yang mereka laporkan sebelumnya. Hal itu terjadi karena kemungkinan terjadi penghitungan ganda, kata Amy Elliot, kepala bagian administrasi kantor itu.

"Banyak terjadi kekacauan," katanya.

Halilintar dan petir memperlambat usaha pencarian pada Selasa dan membuat kondisi parah bagi keluarga-keluarga yang tak memiliki apa-apa lagi kecuali pakaian di tas-tas mereka.

Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Moore Gary Bird berjanji pada jumpa pers untuk memeriksa dan mencari tiap gedung yang rusak "sedikitnya tiga kali" sementara pihak berwenang mendesak orang-orang menjauh dari kawasan itu agar para penyelamat bisa merampungkan pencarian.

Presiden Barack Obama menyatakan kawasan bencana besar di Oklahoma dengan memerintahkan bantuan federal untuk usaha-usaha lokal dan negara bagian di Moore setelah tornado yang mematikan di AS sejak 161 orang meninggal di Joplin, Missouri, dua tahun lalu.

"Warga Moore hendaknya tahu bahwa negara mereka akan membantu dan berada di sisi mereka," kata obama di Gedung Putih.

Glenn Lewis, walikota Moore yang juga walikota ketika tornado melanda pada 1999, mengatakan seluruh kota laksana lapangan berisi puing-puing dan ada bahaya sengatan listrik dan kebakaran akibat tiang-tiang listrik tumbang dan pipa jaringan gas pecah.

Pakar meteorologis dari Pusat Prakiraan Cuaca dan Pemantau Badai Nasional Rick smith mengatakan badai itu diperkirakan sepanjang 23 kilometer dengan kecepatan angin sekitar 306 kilometer per jam. Badai tornado itu termasuk kategori EF4 terkuat kedua.

Pihak penguasa memperingatkan kota itu 16 menit sebelum tornado menerjang setelah pukul 15, yang lebih daripada rata-rata delapan hingga 10 menit peringatan, kata Keli Pirtle, juru bicara pusat itu.

Tempat-tempat perlindungan dibuka bagi para keluarga yang kehilangan rumah mereka dan perguruan tinggi menawarkan untuk menampung mereka.

Direktur Departemen Manajemen Darurat Oklahoma Albert Ashwood, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan berapa banyak orang yang kehilangan rumah tetapi ribuan orang mengalami dampak akibat tornado.

Diana Tinnin, 60 tahun, sedang berada di rumah bersama saudara lelakinya ketika badai menerjang. Rumahnya ala ranch dengan tiga tempat tidur tak memiliki lantai dasar. "Saya kehilangan rumah. Segalanya jatuh menimpa kami."

(M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013