Kami ingin mendorong dialog yang lebih konstruktif di antara partai politik, rakyat sipil dan akademisi termasuk semua stakeholder dalam sistem politik, pelayanan yang baik dari pemerintah kepada rakyatnya, kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan daMakassar (ANTARA News) - Konferensi internasional kedua Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI), 19-21 Mei 2013, menghasilkan kesepakatan mengenai perdamaian dan antisipasi perubahan iklim yang dituangkan dalam Deklarasi Makassar.
Deklarasi organisasi non-profit bersifat politik internasional itu ditandatangani oleh 39 anggota CAPDI dari 20 negara pada akhir konferensi di Makassar, Selasa.
Di antara penandatatangan adalah Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen, Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An, mantan Presiden Filipina Fidel Ramos, Ketua parlemen lima periode Filipina Jose De Venecia, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mantan Perdana Menteri Nepal Madhav Kumar Nepal dan puluhan tokoh penting dunia lainnya.
"Kami ingin mendorong dialog yang lebih konstruktif di antara partai politik, rakyat sipil dan akademisi termasuk semua stakeholder dalam sistem politik, pelayanan yang baik dari pemerintah kepada rakyatnya, kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan dan rasa hormat terhadap martabat manusia dunia," kata Chairman CAPDI terpilih, Jusuf Kalla, usai penandatanganan Deklarasi Makassar.
Ke-21 poin kesepakatan dalam Deklarasi Makassar, mencakup sektor ideologi, politik, ekonomi dan lingkungan, sosial, pendidikan dan kebudayaan serta pertahanan dan keamanan.
Di sektor ideologi, misalnya, CAPDI merekomendasikan agar partai politik mengembangkan ideologi tengah "middle-of-the-road".
Bidang ekonomi dan lingkungan, CAPDI mengajak semua pemerintahan, partai-partai politik, rakyat sipil, akademisi dan organisasi-organisasi lain untuk mengembangkan model pemberdayaan masyarakat melalui konservasi lingkungan dan pemanfaatannya.
Dalam usaha ini, CAPDI mendukung the WORLD Ecological Civilization Declaration and Ecological Safety Action Plan atau rencana aksi deklarasi peradaban dan keselamatan ekologi dunia yang diadaptasi di Bali 2012 dipimpin oleh IESCO dalam kerja sama dengan ICAPP dan didukung PBB.
"Bersama CAPDI, ICAPP dan organisasi-organisasi lainnya, kami ingin mendorong rekonsiliasi perdamaian. Selanjutnya, kami juga akan mengajak pihak-pihak di luar Asia Pasific. Kami senang, sejumlah partai politik dari Afrika, Amerika dan Eropa menawarkan diri bekerja sama dengan organisasi ini," kata Presiden CAPDI, Jose De Venecia.
(KR-RY/T007)
Pewarta: Riesmawan Yudhatama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013