Upacara realokasi medali tersebut digelar di Hangzhou Olympic Center Stadium, yang menjadi venue kompetisi atletik dalam Asian Games ke-19.
Qieyang (32), yang baru saja meraih medali emas untuk cabang olahraga (cabor) jalan cepat nomor 35 kilometer beregu campuran di Asian Games pada Rabu pagi waktu setempat, menerima medali emas untuk cabor jalan cepat nomor 20 kilometer putri di Olimpiade London 2012 setelah medali milik dua atlet yang sebelumnya menduduki posisi teratas ditarik karena keduanya terbukti menggunakan doping.
Atlet yang finis di peringkat kelima dalam pertandingan tersebut juga didiskualifikasi akibat penggunaan doping.
Pelari China Liu dan Lyu, yang sebelumnya menempati peringkat keempat dan keenam di Olimpiade London, masing-masing menerima medali perak dan perunggu.
"Sebelas tahun telah berlalu dan kami bertiga masih aktif di cabor ini. Saya harap kisah kami dapat menginspirasi para atlet muda," ungkap Qieyang, yang menangis dengan perasaan campur aduk.
"(Terlepas dari kegembiraan yang kami rasakan), ada lebih banyak penyesalan di hati saya. Alangkah indahnya jika kami bisa menerima medali ini 11 tahun lalu di panggung Olimpiade."
"Medali perunggu ini merupakan tonggak sejarah bagi kami berempat. Dan ini juga merupakan titik awal bagi semua pelari muda di China, sekaligus target yang harus mereka kejar. Bagaimanapun juga, sebuah tonggak sejarah pasti akan dilampaui," ungkap Xie, yang meraih medali emas di nomor 100 meter putra dan membantu China meraih gelar juara lari estafet nomor 4x100 meter di Hangzhou.
Kuartet China yang terdiri dari Su Bingtian, Xie Zhenye, Tang Xingqiang, dan Wu Zhiqiang menerima medali perunggu dalam cabor lari estafet nomor 4x100 meter putra di Olimpiade Tokyo 2021, usai penarikan medali Olimpiade dari tim lari estafet Inggris karena pelanggaran doping yang dilakukan oleh Chijindu Ujah.
Keempat atlet tersebut awalnya finis di posisi keempat di Olimpiade Tokyo dengan catatan waktu 37,79 detik pada 6 Agustus 2021, sementara Inggris meraih medali perak.
"Meski ini merupakan medali realokasi yang diberikan kepada kami dan kami tidak berkesempatan untuk menerimanya saat Olimpiade, ini bisa menjadi pemacu semangat bagi kami," ujar Su, pemegang rekor lari 100 meter putra di Asia.
"Kami harus bekerja lebih keras saat latihan, dan semoga saja di Paris atau Olimpiade mendatang, para pelari China bisa mendapatkan kesempatan untuk memenangkan medali Olimpiade di lokasi penyelenggaraan," tuturnya.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023