Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, melepas ekspor produk perikanan seberat 4.126 kg atau senilai Rp437,5 juta ke negara tujuan Hongkong melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Komoditi perikanan yang diekspor berupa ikan kerapu hidup, udang ronggeng, teripang kering, dan perut ikan yang dikeringkan.
Dalam keterangannya di Makassar, Kamis, Gubernur mengatakan, ekspor produk perikanan secara penerbangan langsung dengan menggunakan pesawat kargo dapat membuat kualitas produk lebih terjamin, segar dan daya saing dapat ditingkatkan.
"Hongkong sangat bergantung pada produk olahan hasil perikanan sehingga diharapkan adanya penerbangan langsung dari Makassar ke Hongkong. Kualitas perikanan daerah ini lebih fresh dan punya daya saing dengan jarak tempuh lebih singkat ketimbang melalui Jakarta dan Surabaya," katanya.
Baca juga: Dari Desa Randuboto, Kulit Ikan Pari dan Ikan Hiu Diekspor ke Hongkong
Sebelumnya, ekspor produk perikanan jalur udara selama ini melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Selanjutnya, diterbangkan ke beberapa negara tujuan. Sebagian lagi diekspor secara langsung (direct flight) dengan pesawat penumpang ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Bahtiar menekankan, untuk saat ini ekspor produk perikanan diterbangkan ke Hongkong sebanyak dua kali seminggu. Ia berharap, produksi ikan di daerah ini semakin meningkat, dan jika memungkinkan tiap hari ada ekspor keluar negeri.
Selain Hongkong, komoditas ekspor perikanan Sulsel juga akan dikirim ke Jepang, Singapura, Australia dan China. Namun, sampai saat ini masih dalam proses pengajuan.
Baca juga: Ekspor rajungan dari Cirebon capai 50 ton per tahun
"Kami akan buka penerbangan ekspor ke Jepang, Singapura, Australia, dan China, namun masih tahap proses perijinan," kata Bambang Sujatmiko selaku Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia (Raiondo United Services).
Untuk memberdayakan UMKM, kata Bambang, pihaknya akan memberikan kuota ekspor sebesar 1 ton secara gratis dari kapasitas 20 ton, untuk dikirim ke beberapa negara tujuan, termasuk Hongkong.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023