"'Growlight' sangat diperlukan untuk mendukung 'operational sustainability' performa lapangan rumput di JIS dengan intensitas pertandingan yang tinggi," kata Direktur Utama (Dirut) JakPro Iwan Takwin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Iwan menyebutkan, Jakpro mengganti rumput eksisting dengan rumput cadangan melalui metode gulung-gelar. Rumput yang digulung ini kemudian menjalani proses perawatan (treatment) yang berlangsung di kebun bibit (nursery).
Sedangkan rumput yang digelar menjalani proses perawatan langsung di lapangan utama dengan bantuan cahaya untuk memacu pertumbuhan (growlight). "Sehingga alat 'growlight' ini merupakan kebutuhan investasi jangka panjang untuk 'equipment' tambahan perawatan rumput JIS,” ujar Heru.
Iwan menjelaskan, penggantian rumput dan "growlight" merupakan dua hal yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan lapangan dengan kualitas yang prima sesuai standar FIFA.
"Bahwa penggantian rumput dan "growlight" merupakan dua hal yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan lapangan dengan kualitas yang prima sesuai standar FIFA," kata Iwan.
Berdasarkan informasi dari situs resmi pengadaan Jakpro, perseroan membuka tender proyek pengadaan unit "growlight" lapangan utama di JIS dengan harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp14,9 miliar.
Angka itu lebih besar dibandingkan dengan anggaran ganti rumput yang sebelumnya disebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp6 miliar.
Baca juga: Jakpro optimalkan perawatan rumput JIS jelang Piala Dunia U-17
Baca juga: Dirut Jakpro sebut pekerjaan gulung rumput JIS bagian dari perawatan
Baca juga: Jakpro optimalkan perawatan rumput JIS jelang Piala Dunia U-17
Baca juga: Dirut Jakpro sebut pekerjaan gulung rumput JIS bagian dari perawatan
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023