Hangzhou (ANTARA) - Atlet panjat tebing asal Iran Reza Alipour Shenazandifard berhasil mempertahankan gelar juara Asian Games di nomor speed putra, sementara Desak Made Rita Kusuma Dewi mengharumkan nama Indonesia dengan merebut medali emas untuk nomor speed putri di hari pertama pertandingan panjat tebing Asian Games Hangzhou.
Lima tahun lalu di Jakarta, Shenazandifard mengalahkan Zhong Qixin dari China untuk merebut medali emas Asian Games pertama di nomor speed putra.
Atlet berusia 29 tahun itu tiba di Hangzhou sebagai underdog, karena pemegang rekor dunia Veddriq Leonardo, runner-up kejuaraan dunia Long Jinbao dari China, dan Wu Peng, rekan satu tim Long yang juga juara Piala Dunia, dinilai sebagai deretan atlet favorit yang paling diunggulkan untuk meraih medali emas.
Namun Shenazandifard, yang nyaris tidak pernah naik podium di arena internasional sejak 2018, menunjukkan kestabilan dengan sempurna selama kompetisi yang berlangsung pada Selasa (3/10) itu.
Dari babak kualifikasi hingga final besar, atlet Iran ini mencatatkan waktu 5,18 detik, 5,28 detik, 5,16 detik, 5,16 detik, dan 5,30 detik. Shenazandifard mengejutkan Leonardo yang terpeleset di dinding di babak semifinal, dan mengambil keuntungan dari kesalahan Long di final besar untuk merebut emas.
"Selama lima tahun saya berlatih keras setiap hari. Saya kalah, kalah, dan kalah, namun saya tetap berlatih dari pagi hingga malam. Saya terkadang menangis sendirian di malam hari, tetapi saya tidak pernah menyerah," kata Shenazandifard dengan penuh haru.
Atlet veteran itu juga mengungkapkan rasa hormatnya kepada Zhong, pelatih tim China.
"Qixin adalah legenda bagi saya, dia adalah saudara bagi saya," kata sang juara bertahan itu.
Leonardo berhasil mengantongi perunggu setelah mengungguli Wu dengan catatan waktu 4,95 detik.
Di final putri, Dewi yang baru saja dinobatkan sebagai juara dunia bertanding melawan Deng Lijuan dari China, pemegang rekor Asia. Atlet asal Bali ini menang dengan catatan waktu 6,36 detik yang memecahkan rekor, lebih cepat dari Deng yang mencatatkan waktu 6,43 detik. Catatan waktu Deng itu melampaui rekornya terdahulu, yaitu 6,47 detik.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pelatih saya yang telah membantu saya meraih medali," kata Dewi yang berusia 22 tahun itu. "Saya rasa para atlet putri China juga luar biasa. Kami sudah sering bertanding dengan mereka, kadang mereka menang, kadang kami yang menang. Hari ini saya melakukannya dengan lebih baik," tambahnya.
Atlet Indonesia lainnya, Rajiah Sallsabillah, meraih perunggu usai mengalahkan Niu Di dari China dengan catatan waktu 6,87 detik.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023