Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kebakaran adalah melaksanakan sosialisasi agar masyarakat memiliki kewaspadaan terhadap risiko kebakaran di wilayahnya.
Baca juga: Arus pendek sebabkan kebakaran rumah tiga lantai di Kebon Jeruk
Seruan pertama yang disampaikan adalah mencabut steker listrik, menghindari steker listrik bertumpuk dan menggunakan peralatan listrik sesuai standar.
Seruan kedua adalah mencabut regulator tabung gas ketika meninggalkan rumah dan tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala.
Selanjutnya adalah tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan karena dapat berpotensi kebakaran.
Seruan yang terakhir adalah pusat narahubung layanan pemadaman kebakaran dan penyelamatan yang bisa dihubungi oleh masyarakat.
Menurut Saepuloh, seruan tersebut sebagai pengingat dan edukasi kepada warga mengenai langkah awal dalam mitigasi bencana kebakaran.
Baca juga: BPBD DKI sebut pembaruan instalasi listrik bisa kurangi kebakaran
"Salah satu cara kita mengingatkan kepada mereka adalah melalui stiker ini," kata Saepuloh.
Stiker yang disebarkan terbagi dalam ukuran besar dan kecil. Ukuran besar diperuntukkan untuk tempat umum, seperti pasar dan masjid. Sedangkan ukuran kecil untuk ditempel di rumah warga, khususnya di kawasan padat penduduk.
Saepuloh berharap adanya program stikerisasi bisa mengurangi potensi kebakaran di DKI Jakarta.
"Harapannya adalah bisa meminimalisasi atau memitigasi terjadinya kebakaran. Apabila terjadi kebakaran diharapkan warga bisa melakukan upaya pemadaman awal sehingga kebakaran tidak membesar," ujar dia.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023