Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan promosi dan pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah melalui pemasaran digital supaya mampu bersaing dengan produk dari luar wilayah.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Rabu, mengatakan dalam rangka mencapai misi menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan dan tujuan terwujudnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan indikator penurunan angka gini ratio .
Serta penurunan angka kemiskinan serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi, maka pengembangan UMKM harus dilaksanakan secara komprehensif dalam berbagai bidang.
"Upaya yang dilaksanakan secara makro ditujukan untuk seluruh UMKM, salah satunya pemasaran produk UMKM secara digital," kata Iffah Mufidati.
Ia mengatakan pelatihan peningkatan pemasaran daring dilaksanakan kepada 50 UMKM di Kulon Progo dengan tujuan mendampingi UMKM dalam pemasaran daring. Sasaran mencakup UMKM seluruh Kulon Progo mencakup beberapa wilayah yang merupakan objek wisata seperti Nanggulan, Girimulyo dan Samigaluh.
Kemudian, Diskop UKM melaksanakan pelatihan strategi pemasaran. Dilaksanakan kepada 60 UMKM di Kulon Progo dengan tujuan memberikan peningkatan pemahaman strategi pemasaran yang baik dan secara simultan dapat meningkatkan pangsa pasar
"Kami melaksanakan pembinaan UMKM yang dilaksanakan adalah pengembangan UMKM dan industri kreatif di sektor pariwisata," katanya.
Iffah mengatakan pembinaan dilaksanakan melalui peningkatan kualitas SDM dan usaha melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung pengembangan kapasitas pelaku UMKM.
Pada 2023 secara spesifik telah dan akan dilaksanakan pendampingan kepada 446 UMKM melalui beberapa kegiatan seperti partisipasi pameran ATF yang diikuti 6 UMKM perwakilan Kulon Progo, dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan Asean Tourism Forum pada 2-5 Februari 2023 di JEC, Bantul.
Tujuannya untuk mengenalkan UMKM dan Industri Kreatif Pariwisata di Kulon Progo kepada peserta maupun pembeli yang hadir di ATF yang diikuti oleh 10 negara ASEAN dan 23 negara lainnya.
"Kami juga melaksanakan pendampingan E Catalog dan toko daring. Dilaksanakan kepada 200 UMKM di Kulon Progo dengan tujuan UMKM memiliki akun toko daring agar dapat memperlancar kegiatan transaksi dengan pemerintah daerah terkait belanja makan minum dan ATK," katanya.
Lebih lanjut, Iffah mengatakan melaksanakan pembinaan terhadap 25 anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulon Progo.
"Diharapkan dengan pendampingan kepada PHRI potensi wisata semakin meningkat karena pengelolaan hotel dan restoran khususnya terkait transaksi bisa secara daring," katanya.
Baca juga: Kulon Progo berikan pelatihan digital kepada pelaku UMKM
Baca juga: UMKM Kulon Progo didorong bermitra dengan usaha besar
Pewarta: Sutarmi
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023