Badung (ANTARA) - Polri menyiapkan strategi menyukseskan pergelaran Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Kepulauan dan Pulau (AIS) Forum 2023 di Bali, 10-11 Oktober 2023, salah satunya pengamanan jalur yang dilalui para delegasi.

"Polisi lalu lintas nanti akan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan, salah satunya penyiapan jalur, kemudian yang kedua rekayasa di beberapa titik, apabila ada peningkatan arus," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Pol. Firman Shantyabudi usai menggelar Latihan Praoperasi Tribrata Agung 2023 di Pusat Pemerintahan Badung, Bali, Rabu.

Firman mengatakan seluruh pengaman jalur akan dikendalikan secara terpusat dari Command Center 91 ITDC Nusa Dua, Badung sebagai Posko Pengamanan KTT AIS 2023 yang memiliki fitur lengkap dalam memantau pergerakan personel, kendaraan pengamanan, jalur komunikasi, aplikasi internal Polri, aplikasi eksternal instansi terkait yang dapat mengantisipasi potensi ancaman terhadap keamanan kepala negara, menteri, dan delegasi.

Untuk menyamakan persepsi sebelum pelaksanaan operasi tersebut, Polri melakukan latihan praoperasi bersama satuan tugas agar kegiatan yang akan dihadiri perwakilan 51 negara kepulauan dan pulau dengan target 25 perwakilan setingkat kepala negara/pemerintahan dan 30 sampai 47 perwakilan setingkat menteri itu dapat berjalan dengan baik.

Firman meminta masyarakat Bali, khususnya yang melintas di wilayah yang dilalui para delegasi nantinya dapat bekerja sama dengan kepolisian.

Baca juga: Polri gelar Operasi Tribrata Agung amankan KTT AIS Forum 2023
Baca juga: Berbagai persiapan akses telekomunikasi untuk KTT AIS Forum 2023

"Kami berharap di sini ada kerja sama yang baik antara kami dengan masyarakat yang nanti akan melalui jalan yang sama ketika rombongan akan menuju atau kembali ke lokasi yang akan digunakan selama kegiatan, itu bisa terjalin dengan baik dari sisi lalu lintasnya," kata dia.

Firman mengatakan latihan praoperasi yang diadakan di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung itu berfokus pada tiga hal, yakni pertama mengecek dan memastikan kekuatan personel yang bergabung dari berbagai daerah, mengecek keberadaan alat-alat penunjang pengamanan, serta menyatukan persepsi antara satgas yang bertugas baik TNI maupun Polri.

"Kita ingin memastikan bahwa seluruh anggota yang akan dilibatkan dan Satgas-Satgas yang sudah dibentuk menurut struktur organisasi kita memiliki satu pemahaman yang sama. Tentunya nanti akan dilihat secara langsung di lapangan, karena tidak semuanya petugas dari Bali, yang penting untuk memastikan kelancaran pada saat nanti pengamanan, terlebih kita konsep operasi ini adalah membantu atau dibawah koordinasi dari rekan-rekan TNI," kata dia.

Sementara itu, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan ada 4.038 personel Polri yang diterjunkan dalam Operasi Tribrata Agung 2023 yang terdiri atas 1.863 personel Mabes Polri dan 2.220 personel Polda Bali. Kegiatan bertaraf internasional tersebut akan dipusatkan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Adapun Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan itu, selain dihadiri sejumlah kepala negara/pemerintahan juga akan diikuti sembilan pimpinan organisasi internasional di antaranya Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Kelompok Negara Komunitas Karibia (CARICOM), dan Asosiasi Negara di Asia Tenggara (ASEAN).

Selain itu, forum tersebut akan dihadiri para kepala atau pimpinan organisasi antarpemerintah dan nonpemerintah, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dan Asosiasi Negara-Negara Pesisir Samudra Hindia (IORA).

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023