Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Jumat sore menguat 30 poin menjadi Rp9.070/9.075 (Pkl 15.30) dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.100/9.105 per dolar AS, karena pelaku pasar kembali membeli rupiah. "Aksi beli rupiah itu, karena pasar menilai positip atas penurunan bunga BI Rate oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin," kata analis Valas PT Panin Bank, Jasman Ginting di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, para pelaku pasar menilai penurunan itu cukup positip, meski BI diharapkan melanjutkan penurunan BI Rate-nya. Apalagi inflasi Indonesia tahun ke tahun menunjukkan penurunan, maka peluang BI Rate untuk turun lagi kemungkinan besar akan terjadi, katanya. Rupiah, lanjutnya kemungkinan besar masih akan bergerak naik pada pekan depan, karena sentimen internal dari Bank Indonesia masih cukup kuat memberikan dukungan positip pasar. Namun, BI juga harus mewaspadai dengan kelanjutan penurunan BI Rate, apa tidak menimbulkan gejolak rupiah terhadap dolar AS, katanya. Ia mengatakan, Aksi beli rupiah yang masih berlanjut itu menunjukkan bahwa interest rate diifferential (bunga rupiah terhadap dolar AS) masih menarik dan mereka tidak perlu mengalihkan dananya ke luar negeri. "Kami optimis pelaku asing masih menempatkan dananya di pasar modal maupun pasar uang (SBI), kecuali apabila bank sentral AS (the Fed) kembali menaikkan suku bunga AS, katanya. Apabila BI melanjutkan penurunan BI pada bulan depan, menurut dia, bunga rupiah masih tetap menarik dan investasi mereka belum goyah, kecuali apabila kenaikan itu meningkat dari 25 basis poin menjadi 50 basis poin pada kuartal keempat tahun ini. Namun dampak dari penurunan itu, BI nampaknya sudah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi gejolak rupiah, sehingga rupiah rentang terhadap rupiah tidak terlalu parah, katanya. Pada perdagangan hari berikutnya peluang pasar yang positip itu, mengakibatkan rupiah akan berada di posisi Rp9.000 per dolar AS.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006