"Saya optimis dengan memiliki alam yang indah dan fasilitas yang kami berikan, insyaallah Kabupaten Solok akan menjadi kawasan wisata nasional," kata Epyardi di Solok, Rabu.
Menurut dia, Kabupaten Solok merupakan daerah yang memiliki potensi alam yang berlimpah. Kabupaten Solok juga terkenal dengan berasnya, bahkan dikenal hingga ke tingkat nasional.
"Potensi wisata Kabupaten Solok yang cukup terkenal dengan lima danaunya. Namun hal ini belum memberikan keuntungan bagi masyarakat saya di Kabupaten Solok," ujarnya.
Untuk itu, sebagai kepala daerah ia bertekad akan berupaya mengelola serta mengembangkan setiap potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Solok dengan tujuan mengangkat ekonomi masyarakat setempat.
"Sekarang juga ada pameo anda belum ke Sumatera Barat jika belum ke Bukittinggi. Insyaallah pada masa kepemimpinan saya saat ini untuk membuat pameo baru, yakni anda belum ke Sumatera Barat jika belum ke Kabupaten Solok," ucap dia.
Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan potensi objek wisata di daerah itu ialah mempermudah perizinan dalam membangun kawasan-kawasan wisata.
"Dengan demikian saat ini telah banyak tempat-tempat wisata yang dibuka di Kabupaten Solok," ujar dia.
Selain sektor pariwisata, Kabupaten Solok juga memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan di sektor pertanian karena mayoritas masyarakat Kabupaten Solok adalah petani.
"Maka kita mempermudah akses masyarakat petani menuju kawasan pertanian dengan pengadaan ekskavator untuk membuka jalan-jalan usaha tani," ujar dia.
Epyardi menyebutkan menurut data yang didapat dengan menggunakan satu unit ekskavator di satu nagari dapat membuka jalan hingga kurang lebih 10 kilometer, hal ini juga berdampak positif dalam menekan penggunaan anggaran dan dimanfaatkan untuk keperluan lainnya.
"Selain itu, kepada seluruh masyarakat yang ingin bertani kita sediakan bibit gratis dan kita lakukan pembinaan dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Baca juga: Solok Selatan siapkan dua lokasi sentra kuliner dan oleh-oleh
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023