Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menilai langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 12,25 persen sebagai langkah yang positif. "Saya kira itu langkah yang bagus di mana penurunannya bertahap seperti halnya The Fed yang mengambil langkah yang juga bertahap," kata Menteri Koordinator Perekonomian Boediono di Jakarta, Jumat. Menurut Menko, kondisi makro ke depan terutama inflasi masih memungkinkan adanya penurunan kembali tingkat suku bunga. "Yang sangat penting inflasi kita pertahankan tetap rendah. Itu awal dari kita bisa menurunkan lagi suku bunga. Tapi nanti tergantung juga dari penilaian BI," katanya. Mengenai penurunan BI rate yang dinilai terlalu rendah, Boediono mengatakan, yang terpenting sebenarnya adalah tingkat suku bunga riil yang ada. "Tingkat suku bunga di negara kita memang lebih tinggi dari rata-rata di ASEAN, tapi itu ada sejarahnya yaitu bahwa inflasi di negara kita punya fluktuasi yang lebih besar. Ini menyebabkan adanya deviasi yang cukup besar," katanya. Menurut Boediono, selain suku bunga, peningkatan daya saing Indonesia dapat ditingkatkan dengan implementasi paket kebijakan perbaikan investasi. "Mudah-mudahan saja nanti ada iklim ketenagakerjaan yang lebih baik, tidak harus melalui revisi UU tetapi cara lainnya," katanya. Boediono mengatakan pemerintah akan mempertahankan agar tingkat inflasi tetap rendah sehingga suku bunga perbankan dapat turun ke tingkat yang lebih rendah secara bertahap. "Ini tugas Bank Indonesia sesuai dengan UU tentang BI," katanya. Dari sisi pemerintah, lanjutnya, pemerintah akan berusaha untuk memperlancar arus barang sehingga tidak ada lonjakan harga barang kebutuhan masyarakat. "Inflasi itu kan perimbangan antara arus barang dengan arus uang. Kalau barang lancar dan uangnya pas, akan oke," katanya. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2006 mencapai 0,45 persen, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2006) sebesar 2,87 persen, dan inflasi tahunan sebesar 15,53 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006