KPPU belum temukan spekulan beras di Sumut saat harga tinggi

Kami belum menemukan (spekulan-red) itu,

Medan (ANTARA) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I belum menemukan indikasi keberadaan spekulan beras di Sumatera Utara saat harga komoditas pangan tersebut tinggi.

"Kami belum menemukan (spekulan-red) itu," ujar Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas kepada ANTARA di Medan, Selasa.

Ridho melanjutkan, pihaknya sudah memantau langsung situasi beras di pasar maupun gudang-gudang distributor di Sumut bersama pemerintah daerah.

Baca juga: Bapanas batasi pembelian beras SPHP agar masyarakat bijak berbelanja

Dia menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan karena praktik spekulasi beras sangat mungkin dilakukan kala harga belum normal.

Para spekulan, kata Ridho, bisa memanfaatkan lonjakan harga beras untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Mereka, dia menambahkan, lihai pula dalam melihat celah di sela isu beras misalnya terjadi kenaikan harga beras internasional dan penutupan ekspor beras oleh India.

"Spekulan menahan stok beras agar harganya tinggi atau memainkan isu terkait beras agar harganya tetap tinggi," tutur Ridho.

Sejauh ini, KPPU Kanwil I masih menganggap bahwa kenaikan harga beras di Sumut terjadi karena beberapa sebab seperti harga gabah dan produksi yang tinggi.

Pada Senin (2/10), Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan harga rata-rata gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) baik di tingkat petani maupun penggilingan di Sumut pada September 2023 naik hingga 1,42 persen secara bulanan (month to month).

"Kemudian untuk biaya produksi, kan, tidak semua petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Jadi kenaikan harga pupuk nonsubsidi memengaruhi harga produksi mereka," kata Ridho.

Baca juga: Bulog dan Pemkab Banyuwangi operasi pasar stabilkan harga beras

Sampai Selasa (3/10), harga beras di Sumatera Utara masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Dari data Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium di Sumut, Selasa (3/10), adalah Rp13.540 per kilogram, sementara HET-nya Rp11.500 per kilogram.

Harga rata-rata beras premium pada hari yang sama Rp14.660 per kilogram, lebih besar dari HET beras premium Rp14.400 per kilogram.