Jakarta (ANTARA/JACX)- Pakar keamanan siber Bruce Hanadi mengatakan tingkat keamanan digital masyarakat Indonesia masih lemah karena masih malas mengganti kata sandi secara rutin.
“Banyak dari kita yang malas mengganti kata sandi apapun, bahkan ada yang seumur hidup tidak diganti,” kata Bruce di Jakarta, Selasa.
Selain malas mengganti kata sandi, masyarakat Indonesia juga menggunakan satu kata sandi untuk semua perangkat. Chief Information Security Officer snc.id itu juga mengungkap banyaknya masyarakat yang membuat kata sandi dengan kombinasi kata atau nomor yang mudah ditebak.
“Begitu ketahuan satu, ketahuan semua, peretas menebak aja satu-satu itu dan kata sandinya itu, menggunakan kata sandi yang mudah ditebak contohnya nama pasangan, nama anak, nomor mobil, itu yang harus dihindari,” kata dia.
Terkait banyaknya kasus penipuan menggunakan file APK dengan berbagai modus seperti undangan pernikahan, kurir paket, surat tilang hingga tagihan BPJS yang dapat meretas data pribadi hingga menguras rekening, “Bruce mengingatkan masyarakat bahwa malware bisa dikemas dalam bentuk apa saja. Baik APK, pdf, xls, jpg, bmg, dan lainya.
Baca juga: Polda Sumsel menangkap pelaku penipuan modus APK surat tilang
Bruce menjelaskan pertolongan pertama bagi pengguna gawai yang terlajur mengeklik tautan berisi file APK virus adalah dengan mengganti semua password.
"Ganti semua kata sandi yang anda ingat. Kalau anda kliknya di WhatsApp, kata sandi WhatsApp anda ganti, password email anda ganti, kata sandi e-banking anda ganti, semua kalau bisa," kata dia.
Ia juga mengupas cara kerja peretas dalam meretas informasi. Dengan mengeklik tautan file APK, maka sistem akan secara otomatis mengirim sejumlah data ke server tertentu termasuk kata sandi untuk nantinya dicoba untuk diretas oleh hacker. Salah satu upaya penyelamatannya yakni dengan melakukan penggantian kata sandi sesegera mungkin.***
Cek fakta: Benarkah tekan angka nol saat mendapat telepon kuras rekening? Simak faktanya
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023