ini ada karena untuk melayani masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap menginisiasi pusat upaya kesehatan masyarakat (UKM) sebagai salah satu cara untuk memberikan tambahan pelayanan terbaik kepada masyarakat di lima kelurahan daerah ini.

"UKM ini ada karena untuk melayani masyarakat. Contoh pertama ada di Jakarta Timur yaitu di Kelurahan Jati. Berikutnya di Jakarta Pusat ada di Johar Baru, kalau Jakarta Utara ada di Kebon Bawang, Jakarta Barat di Pegadungan dan Jakarta Selatan di Lenteng Agung," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.

Heru menyebut, Pemprov DKI terus mencari tempat yang sesuai dan bisa dimanfaatkan untuk penambahan pusat UKM.


"Kalau ada aset Pemda yang bisa dimanfaatkan untuk ini, ya kita manfaatkan," ujar Heru.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya saat ini melakukan uji coba (piloting) pengembangan pusat UKM.

Baca juga: Dinkes DKI lanjutkan persiapan pembangunan puskesmas di 15 kelurahan

"Kalau rumah sakit hanya melayani orang sakit, puskesmas tidak demikian. Puskesmas punya dua kaki, yaitu melayani orang sakit di tingkat primer, tapi juga melayani kesehatan masyarakat," kata Ani.

Sebagai permulaan, Dinkes DKI Jakarta menetapkan satu kelurahan yang memiliki dua Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Puskesmas Kelurahan Jati I yang terletak di Jalan Pulo Asem IV dan Puskesmas Kelurahan Jati II di Jalan Kaplongan untuk salah satunya dikonversikan sebagai pusat layanan UKM.


Hal tersebut disampaikan Heru dalam Surat Edaran Penutupan Puskesmas Kelurahan Jati II yakni mulai 28 September 2023, Puskesmas Kelurahan Jati II ditutup tidak melakukan pelayanan dan dialihfungsikan menjadi UKM Center.

"Dua-duanya bisa difungsikan menjadi puskesmas, tadinya. Nah, satu kelurahan harusnya satu puskesmas, maka satu gedungnya dijadikan untuk UKM," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).

Selain dokter dan perawat, di pusat UKM juga ada tenaga kesehatan yang basisnya pada kesehatan masyarakat, lalu ada nutrisionis (ahli gizi) dan sanitarian (ahli kesehatan lingkungan).

Baca juga: Pemprov DKI tak mengubah nama Puskesmas

Adapun uji coba pusat UKM yang sudah berlangsung selama sebulan ini mencakup sosialisasi kepada masyarakat terkait pemisahan fungsi pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan yang sebelumnya berada di puskesmas, sehingga warga yang ingin mencari informasi penyuluhan kesehatan bisa beralih ke pusat UKM.
Setelah uji coba digelar, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk mencari aspek mana saja yang perlu diperbaiki untuk pengembangan tahap selanjutnya.

Lalu, akan ada pembelajaran juga terkait efektivitas pemisahan fungsi puskesmas dengan pusat UKM yang diujicobakan Dinkes DKI.
"Sampai kita dapat satu permodelan yang pas, nanti akan kami aplikasikan ke tempat yang lain," ujar Ani.

Baca juga: Penyesuaian nama Puskesmas di DKI tidak turunkan kualitas pelayanan

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023