Moskow (ANTARA News) - Teheran akan mengizinkan pemeriksa internasional untuk memasuki instalasi nuklirnya setelah protokol ditandatangani, kata duta besar Iran untuk Rusia, Sabtu.

Syarat buat pengamat Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa instalasi nuklir Parchin ialah satu protokol antara kedua pihak mesti ditandatangani, kata Duta Besar Reza Sajjadi kepada wartawan.

Sajjadi mengatakan protokol tersebut akan "menjelaskan semua yang disebut kecurigaan mengenai program nuklir Iran" dan sebagai imbalan berharap dokumen nuklir Iran dapat ditutup termasuk di Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, duta besar tersebut menyatakan Iran tak berkewajiban menutup instalasi nuklir Fordonya dan menghentikan pengayaan uraniumnya.

"Apakah anda telah membaca Kesepakatan mengenai Anti-Penyebaran Senjata Nuklir? Apakah itu menyatakan bahwa tak memiliki hak untuk memperkaya uranium sampai 20 persen?" Duta Besar itu balik bertanya ketika ia ditanya wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Namun, Iran takkan berusaha membuat senjata nuklir sebab senjata tersebut tak bisa menjamin keamanan bagi Teheran. "Sebaliknya, itu akan membawa resiko buat kami," ia menambahkan.

Tanggal buat babak baru pembicaraan nuklir antara Iran dan kelompok P5+1, lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, belum ditetapkan, kata Sajjadi.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013