London (ANTARA News) - Empat orang lagi di China telah meninggal akibat rangkaian virus flu unggas baru, sehingga jumlah korban meninggal akibat virus H7N9 naik jadi 36 dari 131 kasus yang dikonfirmasi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (17/5).
Lembaga kesehatan PBB tersebut menyatakan keempat pasien yang meninggal itu adalah kasus yang sudah diidentifikasi di laboratorium.
Sejak 8 Mei, tak ada kasus penularan baru virus H7N9, kata WHO.
WHO juga kembali menyatakan tak ada bukti bahwa rangkaian baru flu unggas tersebut --yang pertama kali dideteksi pada pasien di China pada Maret-- menular dengan mudah dari manusia ke manusia, pola yang --kalau benar terjadi-- dapat memicu wabah, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Namun lembaga kesehatan dunia itu memperingatkan sampai sumber penularan diidentifikasi dan dikendalikan, tampaknya akan ada kasus lain penularan H7N9 pada manusia.
WHO menyatakan Lembaga Kesehatan China terus melakukan pengawasan, penyelidikan epidemiologi, pelacakan kontak erat, penanganan klinis, pemeriksaan laboratorium dan berbagai sampel serta langkah pencegahan dan pemantauan.
Ditambahkannya, dalam satu pekan belakanan, saat jumlah kasus baru telah berkurang, beberapa provinsi di China telah mulai menurunkan operasi darurat.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013