Jayapura (ANTARA News) - Panen raya ubi jalar unggul yang diberi nama ubi Pattipi dan Solossa akan menjadi salah satu agenda kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Provinsi Papua pada 26 Juli nanti, selain kunjungan ke rumah adat sehat Honoi dan pengresmian mesin pembangkit listrik. Hal itu disampaikan Rizal Mallarangen selaku staf ahli Menteri Koordinasi (Menko) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sekaligus Ketua Tim khusus pemantau persiapan kunjungan Presiden ke Papua di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Jumat. "Menurut rencana pada 26 Juli nanti, Presiden melakukan kunjungan kerja di wilayah Pegunungan Tengah, Papua, yakni di Kabupaten Yahukimo. Ada beberapa agenda utama kunjungan Presiden ini antara lain panen raya ubi jalar unggul Pattipi dan Solossa," katanya. Selain itu, Presiden Yudhoyono akan meresmikan dua pembangkit listrik tenaga air di wilayah Distrik Karubaga dan Holiun yang menyerap dana Rp 1,2 miliar serta melihat kondisi geografis dan tingkat kesulitan masyarakat yang bermukim di wilayah Pegunungan Tengah. Staf Ahli Menko Kesra Rizal Mallarangen bersama rombongan lintas departemen seperti Depsos dan Departemen PU itu selama mengunjungi wilayah itu didampingi Bupati Tolikara, DR (HC) Jhon Tabo, MBH dan Kapolres Jayawijaya AKBP. Roberth Jhonso. Kegiatan pemantauan berbagai proyek pembangunan menggunakan helikopter. Setelah memantau jalan trans yang menghubungkan Wamena dengan ibukota Kabupaten Yahukimo itu, Rizal kepada wartawan mengatakan, hasil peninjauan langsung oleh Timnya akan dilaporkan kepada Presiden SBY untuk diagendakan dalam kunjungan nanti. Lanjut Rizal, tingkat kesulitan dan letak geografis wilayah akan dipantau langsung oleh Presiden Yudhoyono, agar menjadi acuan dalam membangun lima kabupaten yang ada di wilayah Pegunungan Tengah Papua itu. Kunjungan Kepala Negara ke Kabupaten Yahukimo itu diharapkan memberikan nilai tambah bagi pembangunan di Pegunungan Tengah. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi terutama jalan darat dan lapangan terbang akan menjadi agenda penting yang akan dilaporkan langsung kepada Presiden SBY sebelum melakukan kunjungan dan melihat secara langsung kondisi daerah. Dia mengakui, keterlambatan pembangunan di wilayah Pegunungan Tengah disebabkan karena, keterbatasan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga akan menjadi perhatian serius. Potensi-potensi dan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Pegunungan Tengah sangat kaya sehingga perlu didukung secara baik untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Dia juga mengemukakan kondisi umum wilayah Pegunungan Tengah aman dan kondusif menjelang kunjungan Presiden, bahkan masyarkat yang tersebar di lima kabupaten juga antusias menunggu kedatang orang nomor satu itu. Kujungan kerja Presiden ke Papua merupakan suatu penghargaan yang harus disyukuri, karena secara tidak langsung melihat kesulitan yang dialami masyarakat. (*)

Copyright © ANTARA 2006