Jakarta (ANTARA News) - Danareksa memperkirakan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih akan didorong penurunan BI-rate mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk meneruskan kenaikannya ke 1.365-1.370. "Penurunan BI-rate mendorong pasar untuk `bullish` lagi untuk mendongrak IHSG ke 1.365-1.370," kata Analis Teknikal Danareksa, Yuga Wijanarko, Jumat. Dia juga mengungkapkan bahwa "profit taking" (ambil untung) di IHSG akibat pasar regional Asia yang lemah disebabkan oleh ujicoba rudal Korea Utara yang sebelumnya menghambat penutupan di atas gap 1.345 telah berakhir. Hingga pukul 10.00 WIB, IHSG mengalami kenaikan 2,771 poin atau 0,21 persen menjadi 1.344,325. Indeks LQ45 menguat 1,017 poin atau 0,34 persen ke level 298,847. Prediksi kenaikan IHSG, menurut Yuga, akan didukung oleh beberapa saham yang diperkirakan menguat, diantaranya Telkom (TLKM), Antam (ANTM), Astra Internasional (ASII) dan Bank Mandiri (BMRI). TLKM setelah gagalnya koreksi melebihi `price gap` (rentang harga) bawah di Rp7.250-Rp7.100, Danareksa merekomendasi `buy` (beli) di daerah tersebut untuk upaya `rebound` kembali ke Rp7.450-Rp7.600. ANTM diperkirakan mengalami kenaikan akibat kembalinya menguat harga emas dan nickel yang akan mendorong saham ini untuk kembali mengetes level psikologis di Rp5.000. ASII adanya sentimen positif menjelang BI-rate turun telah menutup `price gap` di Rp10.100-Rp10.200. "Bila level Rp10.200 tetap dapat dipertahankan, maka kemungkinan misi akan berlanjut untuk menutup gap atas di Rp10.800-Rp10.900. Bila berhasil tutup diatas Rp10.900 maka resistance berikutnya ada di `price gap` kedua di Rp11.500," jelasnya. BMRI setelah berhasil tutup secara mingguan diatas `price gap` harian di Rp1.680 menandakan penutupan diatas Rp1.750 menandakan bahwa resistance di 1.815 akan teruji. Bila itu tembus maka kenaikan dapat berlanjut hingga Rp2.000, katanya merekomendasikan. (*)
Copyright © ANTARA 2006