Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menguat nilainya sebesar 10 poin menjadi Rp9.745 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.755 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kembali menguat (rebound) setelah sepanjang pekan ini cenderung berada di area negatif," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Jumat.
Ia menilai Bank Indonesia yang terus aktif menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah di pasar uang domestik membuat mata uang domestik kembali berada dalam area positif.
Selain itu, lanjut dia, dari eksternal beberapa data AS seperti klaim pengangguran yang meningkat dan penurunan harga konsumen AS di April tahun ini menjadi salah satu penyebab dolar AS cenderung mengalami penurunan.
Kepala Riset Mnex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan setelah data kenaikan klaim pengangguran dan penurunan harga konsumen di Amerika Serikat, mendorong dolar AS terdepresiasi terhadap rupiah.
"Data tersebut memaksa pelaku pasar uang mempertimbangkan kembali `outlook` tren penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia," kata dia.
Menurut dia, pelemahan dolar AS pada akhir pekan ini dinilai wajar sehingga terjadi koreksi terhadap mayoritas mata uang dunia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp9.763 dibanding posisi sebelumnya senilai Rp9.750 per dolar AS.
(KR-ZMF/S025)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013