Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menilaibahwa bekerja tidak harus di kantor, tetapi bisa di mana saja baik itu mal atau bahkan di kafe.

"Bahkan saya bilang ke jajaran pemerintah kota kenapa tidak ngantor di mall, sambil melihat pajak yang masuk berapa, seperti kumpul di kafe, seperti 'Foodies Gallery' ini, saya kira bisa jauh lebih terbuka," ujarnya saat memberi sambutan pembukaan Kafe "Foodies Gallery" di lantai bawah Grha ANTARA Biro Jatim, Surabaya, Senin.

Cak Eri, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa bekerja di kantor akan berpotensi menjadi jenuh karena hal tersebut sudah dilakukannya selama 19 tahun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Saya jadi PNS itu 19 tahun, kebanyakan di kantor itu, jenuh jadinya, setelah itu saya berfikir, kenapa kalau kerja harus di kantor, tidak kemana saja. Saya kira kalau pemerintah kota ini dimodel dengan digitalisasi dan pengerjaannya di balai Rukun Warga (RW) juga akan lebih bagus," ucapnya.

Baca juga: Kemenag ajak ANTARA sebarkan informasi tujuh program prioritas Menag

Baca juga: PWI Jatim terus bergerak dukung Akhmad Munir jelang kongres

Menurut dia, jika ingin hasil maksimal jangan bekerja di satu tempat saja seperti di kantor, harus keluar agar bisa terbuka lebar wawasannya.

"Syukur Alhamdulillah, hari ini ada pembukaan "Foodies Gallery", dan tempat ini bisa menunjang kinerja dari teman-teman media, seperti ANTARA Jatim," tuturnya.

Selain itu, dirinya juga ingin mengundang teman-teman dari pemimpin redaksi (pemred) media untuk berdiskusi dan memberi masukan bagi kemajuan Kota Surabaya.

"Karena tidak bisa Pemerintah Kota Surabaya berdiri sendiri, sama seperti ANTARA yang juga butuh media lainnya untuk menunjang kinerja perusahaan," kata Cak Eri.

Oleh karena itu, kata dia, demi kebaikan Kota Surabaya dirinya juga ingin mengumpulkan lagi seluruh pemred di "Foodies Gallery" Surabaya.

"Kami akan bangun dengan suasana yang berbeda, karena sekali lagi membangun Kota Surabaya tidak bisa sendirian," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jatim Rachmat Hidayat mengatakan kafe yang bekerja sama dengan "Jugle Hospitality Management" tersebut terbuka untuk semua kalangan, termasuk dari pemerintahan jika ingin membuat diskusi publik.

"Kami membuat konsep kafe ini informal, buat tempatnya cangkruk, syukur-syukur bisa menjadi tempat diskusi dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan orang-orang politik kalau, misalnya bikin bedah buku juga bisa di 'Foodies Gallery'," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap kantor ANTARA dan didukung kafe "Foodies Gallery" bisa menjadi Rumah Literasi dan Informasi bagi masyarakat.

"Kami ingin kebutuhan masyarakat sekarang yang haus informasi, khususnya dalam rangka menangkal hoaks dapat terpenuhi," ucapnya.

Selain itu, kafe tersebut juga didukung oleh galeri foto Jurnalistik produk dari ANTARA yang dapat dinikmati pengunjung.

"Kami juga padukan lagi informasi foto Jurnalistik yang terpasang di dinding hasil dari karya teman-teman ANTARA Foto," tuturnya.

Ia berharap kafe tersebut bisa dimaksimalkan dengan adanya hubungan emosional yang baik antara pemerintah daerah dan media massa.

"Kami ingin berkolaborasi dengan semuanya bagaimana mitra antara ini bisa dimaksimalkan dalam rangka memberikan edukasi dan literasi informasi untuk publik," katanya.*

Baca juga: PWI Jatim lamar Akhmad Munir maju Ketum PWI Pusat 2023-2028

Baca juga: Jurnalis senior ANTARA-IPNU Jatim bedah buku Kesalehan Digital

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023