Perempuan berdaya di NTT harus mulai paham tentang keuangan, investasi, dan pasar modal sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kupang (ANTARA) - Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencanangkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal bagi 500 perempuan berdaya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Perempuan berdaya di NTT harus mulai paham tentang keuangan, investasi, dan pasar modal sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Direktur BEI Jeffrey Hendrik dalam kegiatan tersebut di Kantor OJK NTT di Kupang, Senin.
Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pengelolaan keuangan sekaligus investasi pasar modal. Hal tersebut menjadi perhatian BEI karena perempuan adalah perencana keuangan keluarga, sehingga perempuan butuh dibekali dengan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal yang tepat.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup naik dipimpin sektor transportasi & logistik
Pencanangan dilakukan secara simbolis lewat penandatangan bersama Pemerintah Provinsi NTT dan OJK NTT. Program berkelanjutan itu menyasar 500 perempuan untuk dibekali pengetahuan tentang pasar modal Indonesia.
"Program ini tidak hanya untuk melindungi perempuan dari penipuan berkedok investasi, tetapi juga merupakan upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di masa depan melalui peran perempuan yang cerdas berinvestasi di pasar modal," ucapnya.
Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ibu drg Iien Adriany memberikan apresiasi BEI dan semua pihak atas komitmen bersama untuk program tersebut.
Baca juga: OJK catat industri pasar modal di Sulut tumbuh positif
Menurutnya pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal Indonesia di NTT menunjukkan kepedulian BEI dan mitra terkait terhadap pembangunan ekonomi NTT dan khususnya dalam pemberdayaan ekonomi kaum perempuan NTT.
Dia pun menilai perempuan NTT memiliki kemampuan berinvestasi dan mengembangkan aset yang dimiliki untuk memperoleh manfaat bagi keluarga.
"Kegiatan hari ini diharapkan tidak saja akan berdampak bagi 500 perempuan sasaran program ini, tapi juga seluruh kaum perempuan di NTT," katanya.
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023