"Per 1 September 2023, cakupan kepesertaan JKN mencapai lebih dari 262,74 juta jiwa atau 94,60 persen dari total seluruh penduduk," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada acara Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan yang diadakan di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan bahwa tingkat pemanfaatan layanan Program JKN juga cukup tinggi dengan jumlah kunjungan peserta ke fasilitas pelayanan sampai 502,8 juta pada 2022.
Menurut dia, cakupan dan tingkat pemanfaatan Program JKN merupakan cerminan dari kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap layanan jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
"Tingkat kepuasan peserta JKN telah mencapai 89,6 persen, yang menunjukkan bahwa inisiatif BPJS Kesehatan memberikan hasil yang positif," katanya.
Ghufron menyampaikan bahwa peningkatan kepuasan peserta terhadap layanan JKN tidak lepas dari penerapan janji pelayanan yang mencakup kemudahan akses, kecepatan pelayanan, dan kesetaraan dalam pelayanan.
"Jika di lapangan ada yang membeda-bedakan peserta BPJS dan umum, itu oknum. Secara umum sudah berkurang," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC) ditargetkan tercapai pada tahun 2024.
Guna mencapai target tersebut, ia melanjutkan, jumlah penerima bantuan iuran JKN dari pemerintah yang sekarang sekitar 96 juta orang diupayakan meningkat menjadi 113 juta orang pada 2024.
"Kalau jumlah tersebut bisa terpenuhi, kami optimistis UHC di Indonesia bisa tercapai," demikian Ali Ghufron Mukti.
Baca juga:
23.911.772 peserta JKN telah lakukan skrining kesehatan
Biaya penanganan pasien COVID-19 dialihkan ke JKN mulai September
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023