Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, mengatakan Bank Indonesia menjaga nilai tukar rupiah setelah pengumuman Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang defisit pada kuartal pertama 2013.
"Kemungkinan nilai tukar rupiah akan dijaga oleh Bank Indonesia di kisaran Rp9.740-Rp9.750 per dolar AS," kata dia.
Menurut dia, pergerakan nilai tukar rupiah juga masih dibayangi oleh pelemahan mata uang yen yang mencapai 15 persen sepanjang tahun ini sementara rupiah masih menguat 0,39 persen pada periode sama.
"Pelemahan yen tidak hanya membawa sentimen pelemahan untuk nilai tukar dalam negeri, tetapi juga melemahkan mata uang Asia lainnya terutama mata uang negara-negara pesaing eksportirnya seperti won Korea, dolar Taiwan, dolar Singapura, dolar HongKong," kata dia.
Sementara Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, memperkirakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah pada pekan ini kembali bergerak menguat pekan depan seiring dengan penjagaan Bank Indonesia.
"Namun perlu diperhatikan juga data neraca berjalan dalam negeri yang hingga kuartal pertama 2013 mengalami defisit 5,3 miliar dolar AS atau 2,4 persen dari PDB meski masih lebih baik dari sebelumnya yang defisitnya mencapai 3,5 persen dari PDB," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013