Beijing (ANTARA News) - Depresiasi yen Jepang sangat mempengaruhi ekspor China ke negara itu, meskipun langkah pelonggaran kuantitatif Jepang kondusif untuk pemulihan pasar domestiknya, Kementerian Perdagangan mengatakan pada Kamis.
Mata uang China yuan menguat 6,1 persen terhadap yen pada April, sementara ekspor China ke Jepang turun 1,2 persen tahun-ke-tahun pada periode tersebut, kata juru bicara kementerian Shen Danyang pada sebuah konferensi pers.
Kenaikan yuan telah menimbulkan dampak besar, sebagian besar merugikan eksportir China, terutama dalam perdagangan China-Jepang, kata Shen.
Juru bicara itu mengatakan bahwa meskipun pasar luar negeri membaik, eksportir China hati-hati terhadap apresiasi cepat yuan. Hal ini juga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan, menantang kelangsungan hidup bisnis ekspor, khususnya usaha kecil dan menengah, kata Shen.
Sebuah laporan yang dilakukan oleh kementerian menunjukkan bahwa 77,5 persen dari perusahaan China yang disurvei mengalami penurunan yang signifikan dalam keuntungan selama periode Januari-April. Sekitar 73,4 persen memproyeksikan keuntungan ekspor datar atau menurun sepanjang tahun, demikian Xinhua melaporkan.
(SYS/A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013