Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan Festival Kue Bulan yang diselenggarakan sejak 2018 di Ibu Kota Provinsi Bali itu dapat menjadi wahana akulturasi budaya dan memupuk rasa toleransi.
"Harapan kami agar Festival Moon Cake (Kue Bulan) ini terus diadakan sehingga tradisi ini tidak punah dan bisa diwariskan ke generasi mendatang," kata Alit Wiradana saat membuka Festival Kue Bulan di Pelataran Pasar Badung di Denpasar, Sabtu.
Festival yang diselenggarakan oleh MINNAN Bali itu menampilkan atraksi tarian barongsai. Selain itu, juga telah disiapkan 1.000 kue bulan serta pembagian nasi jinggo gratis kepada pejuang keluarga yang berada di areal Pasar Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.
Baca juga: 1.042 peserta ikuti Festival Layangan Bali
Mewakili Wali Kota Denpasar, Alit Wiradana memberikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Kue Bulan dan berharap tradisi ini dapat tetap berlanjut meskipun zaman telah modern.
"Pemerintah Kota Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung festival ini lebih baik ke depannya, dengan harapan dapat menjadikannya salah satu acara unggulan yang menopang pariwisata di Kota Denpasar," ujarnya.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan ini juga menunjukkan bahwa toleransi umat beragama dan akulturasi budaya di Kota Denpasar telah berlangsung baik.
Baca juga: Pemkot Denpasar: Sanfest momentum dukung pemulihan pariwisata Bali
"Saya percaya bahwa acara semacam ini memiliki potensi besar. Kami akan memberikan dukungan penuh dan kita dapat membuatnya menjadi lebih menarik ke depannya sebagai wahana akulturasi budaya dalam memupuk rasa toleransi dalam satu wadah Kota Denpasar," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kue Bulan 2023 Deniyati mengatakan festival ini merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak untuk membangun kebersamaan dan melestarikan tradisi.
Festival Kue Bulan merupakan sebuah tradisi turun-temurun dari etnis Tionghoa yang dirayakan di seluruh dunia setiap tahunnya untuk menyambut bulan purnama. Di Kota Denpasar, festival ini telah menjadi bagian dari kalender acara sejak tahun 2018.
Baca juga: Ratusan wisman saksikan Kasanga Festival di Denpasar
Kegiatan yang berlangsung satu hari ini diawali dengan menuangkan eco enzyme serta pelepasan 15.000 benih ikan nila di Tukad Badung.
"Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi serta membangun rasa kebersamaan di kalangan masyarakat Kota Denpasar," ucap Deniyati.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023