Jakarta (ANTARA) - Industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar mengingat konsumsi masyarakat terhadap produk air minum kemasan masih tergolong rendah khususnya di luar wilayah Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) Johan Muliawan menyatakan saat ini rata-rata tingkat konsumsi air kemasan warga di Jakarta mencapai 88 liter per orang per tahun, sementara di luar Jakarta, khususnya di Jawa, tingkat konsumsi masih berada di level 11 liter per orang per tahun.
Di Kalimantan, lanjutnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, tingkat konsumsi AMDK hanya mencapai 8,8 liter per orang.
"Masih ada peluang pertumbuhan yang besar di sektor AMDK, termasuk untuk anggota Asparminas yang beroperasi di luar Jawa," katanya.
Selain itu, tambahnya, industri AMDK di Indonesia memiliki karakteristik unik yang mana saat ini terdapat lebih dari 1200 produsen dengan lebih dari 2100 merek AMDK yang memiliki izin edar.
Sedangkan volume produksi mencapai 35 miliar liter pada tahun 2021 dan nilai pasar mencapai 46 triliun per tahun.
Sementara itu Sekjen Asparminas Nio Eko Susilo menambahkan industri AMDK setiap tahunnya tumbuh paling sedikit 5 persen per tahun.
Sedangkan Asparminas memiliki total anggota 60 perusahaan yang tersebar di 32 kabupaten, kota, dan 18 provinsi.
Dia mengingatkan pelaku industri perlu terus berbenah, saling berbagi ilmu dan pengalaman, termasuk dalam isu-isu terbaru semisal pemanfaatan skema perdagangan karbon untuk pelaku industri AMDK.
Menurut Dewan Pengawas Asparminas Adhi S. Lukman bisnis AMDK masih berpotensi tumbuh dengan besar namun bakal sulit dimanfaatkan oleh pelaku industri tanpa kehadiran dan dukungan aktif organisasi seperti Asparminas.
"Asosiasi membuka diri dan bahkan mewadahi kehadiran dan keterlibatan penuh perusahaan di sektor depot air minum dan pengelolaan sampah plastik industri," ujarnya saat peringatan 1 tahun Asparminas yang jatuh pada 28 Septermber 2023.
Sementara itu Anggota Kehormatan Asparminas sekaligus Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim menyatakan pentingnya tanggung jawab produsen untuk lebih peduli dengan mendaur ulang sampah kemasanya.
"Yang menggembirakan saat ini adalah, asosiasi ini selangkah lebih maju untuk peduli mengenai potensi timbulan sampah kemasan kita. Mari bersama untuk juga terjun mengelola daur ulang potensi timbulan sampah dalam asosiasi ini," katanya.
Baca juga: Asparminas: Penjualan air minum galon bebas senyawa kimia terus tumbuh
Baca juga: Tarik ulur galon isi ulang, antara isu kesehatan dan persaingan bisnis
Pewarta: Subagyo
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023