Jakarta (ANTARA News) - Maher Algadri, tokoh yang disebut-sebut satu media massa nasional terlibat dalam "bisnis" senjata dengan Wakil Asisten Logistik Kepala Staf TNI-AD, Brigadir Jenderal TNI Koesmayadi, membantah dirinya mendanai kegiatan itu. Menurut juru bicara Algadri, Ahmad Sumargono, yang memberikan keterangan kepada ANTARA News, di Jakarta, Kamis, pemberitaan yang dilansir anggota Komisi I DPR, Dedy D Malik, pada Kamis (6/7) dalam rapat dengar pendapat di Komisi I itu, sama sekali tidak benar. "Itu fitnah yang sangat luar biasa. Itu telah mencemarkan nama baik Bapak Algadri, kami menuntut bukti-buktinya. Kalau tidak bisa, kami akan mengambil langkah hukum," katanya. Dalam satu pemberitaan surat kabar nasional, Malik melansir penyataan bahwa Koesmayadi sejak 1995 telah melakukan jual-beli senjata dengan dana bantuan dari seorang investor bernama Maher Algadri. Koesmayadi, alumnus Akademi Militer pada 1975 yang seangkatan dengan Kepala Staf TNI-AD, Jenderal TNI Djoko Santoso, meninggal dunia akibat serangan jantung pada Minggu (25/6). Kepemilikan 146 senjata ringan dengan lebih dari 28.000 butir amunisinya terungkap saat pihak TNI-AD melakukan penarikan berbagai inventaris dinas di rumah pribadinya, di Jalan Pangandaran V/15, Jakarta Utara.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006