Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Surya Dharma Ali mengatakan kerugian akibat gempa di Yogyakarta dan Klaten diperkirakan mencapai Rp9 triliun. "Delapan puluh lima persen dialami oleh usaha kecil menengah, kerugiannya mencapai Rp7,7 triliun," katanya di Jakarta, Kamis. Pemerintah saat ini sedang menelusuri data dan melakukan konsolidasi data kerusakan dan lokasinya serta membagi tugas dan kewenangan setiap departemen dalam melakukan rekonstruksi, restrukturisasi dan pemulihan ekonomi. "Data sementara yang diserahkan oleh Dinas dari Kabupaten Bantul dan Klaten, kerugian yang dialami oleh UKM mencapai Rp110 miliar, sementara Kabupaten lain belum menyerahkan data," paparnya. Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM saat ini baru menyediakan dana pemulihan kegiatan UKM sebesar Rp35 miliar. "Itu memang jauh dari cukup karena itu dana mendadak yang berhasil kita sisihkan dari anggaran," ujarnya. Lebih lanjut, Surya mengatakan bahwa konsolidasi data antar departemen serta Pemda dan dinas-dinas daerah diperlukan agar tidak terjadi penumpukan bantuan di daerah tertentu karena adanya kemungkinan overlapping data yang dimiliki setiap pihak. "Nanti akan dilihat lagi data mana yang paling akurat," katanya. Sementara itu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan kerusakan dari 128 pasar, 30 tergolong rusak berat dan tiga pasar relatif besar. Kebutuhan dana untuk membangun kembali pasar-pasar yang rusak menurutnya sekitar Rp160 miliar. "Itu belum termasuk modal kerja bagi pedagang. Untuk yang berskala kecil modal kerja yang akan diberikan Pemerintah sekitar Rp1 juta sampai Rp2 juta. Sedangkan untuk pedagang yang memiliki kios akan lebih besar lagi," paparnya. Pemulihan ekonomi akibat gempa yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah selain menggunakan dana dari APBN serta Pemda, juga akan memanfaatkan pemberian bantuan dari donor.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006