"Saya hanya mau sampaikan bahwa orang yang mengenal saya. Saya ini bukan apa ya, tapi karena saya sering dihujat, sering difitnah. Yang terakhir saya dibilang mencekik wakil menteri, di rapat kabinet lagi,"

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan isu dirinya mencekik Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam rapat kabinet adalah fitnah belaka.

"Saya hanya mau sampaikan bahwa orang yang mengenal saya. Saya ini bukan apa ya, tapi karena saya sering dihujat, sering difitnah. Yang terakhir saya dibilang mencekik wakil menteri, di rapat kabinet lagi," kata Prabowo di saat memberikan sambutan Seminar Nasional Kebangsaan Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Jakarta Selatan, Sabtu.

Prabowo bahkan mengatakan ada beberapa pihak yang menyebutnya sebagai pengkhianat lantaran menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo pun mengatakan meski dirinya kini telah bergabung ke dalam pemerintahan, dirinya tidak pernah berubah.

"Saya bukan membela diri tapi saya mau menyampaikan, orang-orang yang mengatakan bahwa saya berkhianat bergabung Pak Jokowi, saya hanya mau katakan saya tidak pernah berubah," ujarnya.

Prabowo juga tak mau ambil pusing soal isu miring yang dialamatkan dirinya, seraya menegaskan bahwa dirinya akan terus mengabdi bagi rakyat Indonesia.

"Kalau lagu itu, lagu favorit saya itu dulunya, 'aku masih seperti yang dulu, kesetiaanku kepada rakyat tidak pernah luntur," kata dia.

Meski demikian Prabowo memahami bahwa keputusannya bergabung ke Jokowi akan mengecewakan sebagian pendukungnya.

Namun Prabowo berharap seiring berjalannya waktu, para pendukungnya akan memahami bahwa keputusannya tersebut adalah demi kemajuan bangsa dan negara.

"Saya mengerti banyak pendukung saya kecewa. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya bergabung sama Pak Jokowi. Saya mengerti, apalagi yang emak-emak nih dan benar bahwa akhirnya saya memerlukan waktu, memerlukan upaya dan memerlukan bantuan daripada kawan-kawan untuk menjelaskan mengapa keadaan seperti itu," pungkasnya.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023