“Kepercayaan terhadap Polri saat ini tampak mulai pulih setelah sempat jatuh ke level paling rendah di antara lembaga-lembaga lain ketika diguncang kasus Sambo,”

Jakarta (ANTARA) - Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan bahwa hasil survei lembaganya menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 72 persen.

Hal itu menurut dia, menandakan kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara semakin pulih.

“Kepercayaan terhadap Polri saat ini tampak mulai pulih setelah sempat jatuh ke level paling rendah di antara lembaga-lembaga lain ketika diguncang kasus Sambo,” kata Rizka saat memaparkan hasil survei bertajuk “Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024” secara virtual, di Jakarta, Sabtu.

Dalam survei tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri sebesar 63 persen cukup percaya dan 9 persen sangat percaya.

Rizka menjelaskan, pulihnya tingkat kepercayaan tersebut membuat Polri berada di atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), MPR, DPR, DPD, termasuk partai politik.

Dalam catatan Indikator menurut Rizka, salah satu alasan yang mendasari pulihnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yaitu dampak ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak sejumlah jenderal yang terlilit perkara.

Selain itu, dalam temuan Indikator, Polri dipersepsikan publik mampu bersikap netral dengan tidak melindungi para perwiranya dari jerat hukum maksimal.

Survei Indikator tersebut menemukan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga negara yaitu TNI (93 persen), Presiden 91 persen, Kejaksaan Agung (76 persen), pengadilan (73 persen), Polri (72 persen).

Lalu MPR (72 persen), KPK (71 persen), DPD (69 persen), DPR (65 persen), dan partai politik (62 persen).

Survei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang waktu 25 Agustus-3 September 2023 dengan menggunakan metode random sampling. Survei itu melibatkan sebanyak 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023