Anggaran sekitar Rp70 miliar,.dan pembangunan itu dikerjakan seluruhnya oleh kementerian.Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah pusat menggelontorkan data sebesar Rp70 miliar untuk membangun destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) Provinsi Bengkulu guna menjadi destinasi wisata baru tujuan wisata domestik.
"Anggaran sekitar Rp70 miliar,.dan pembangunan itu dikerjakan seluruhnya oleh kementerian," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso, di Bengkulu, Sabtu.
Dia mengatakan tender akan digelar kementerian pada Desember 2023 ini, dan pengerjaan fisik infrastruktur destinasi DDTS mulai dikerjakan pada Maret 2024.
"Timnas arsitek dan ahli menteri telah datang, ada berapa kawasan yang tidak bisa diganggu terutama tumbuh-tumbuhan endemik yang ada di situ. Jadi mereka mau menata keseluruhan DDTS kedua unsur yang akan mencitrakan daerah," kata dia lagi.
Tim tersebut, kata dia lagi, merupakan tim yang juga membangun dan merevitalisasi destinasi wisata Labuan Bajo serta Danau Toba.
"Tim ahli Menteri PUPR ini sudah mengerjakan di Labuan Bajo dan Danau Toba, itu yang diundang untuk membangun DDTS. Kami juga menunggu hasil (rancangan) mereka dan seperti apa, dan peran pemerintah daerah seperti apa, mari tunggu Desember 2023 nanti," kata dia lagi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah merampungkan pembangunan jalan layang Destinasi DDTS saat ini proses pengerjaan sudah mencapai 80 persen.
Ketika jalan layang itu rampung, jalur transportasi dialihkan ke jalan layang DDTS, dan ruas jalan yang lama akan dipugar masuk menjadi destinasi wisata DDTS yang akan dibangun pemerintah pusat tersebut, katanya lagi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan pada Desember 2023 pembangunan jalan layang rampung dikerjakan dan masuk tahap pengujian infrastruktur. Kemudian jalan yang lama, menurut dia, bisa dibangun pemerintah menjadi bagian dari destinasi DDTS.
Baca juga: Jalan Layang DDTS di Bengkulu ditargetkan beroperasi Desember 2023
Baca juga: Pemprov Bengkulu sebut jalan layang destinasi DDTS 80 persen rampung
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023