Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak civitas akademika kampus untuk bersama-sama membantu pemerintah mencari solusi kemiskinan ekstrem.

"Kami ingin mengajak teman-teman terutama para mahasiswa untuk menyenangi dan memahami topik-topik masalah kemiskinan. Karena pemikiran kemiskinan agak langka dan jarang yang menekuni," ujar Sekretaris Kemenko PMK Andie Megantara dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan hal itu saat menjadi pidato kunci Forum Akademik "Menuju Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024" di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret (FEB UNS) Surakarta, Jawa Tengah.

Ia mengatakan selama ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menangani kemiskinan, antara lain upaya pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan, serta penurunan jumlah wilayah kantong-kantong kemiskinan.

Baca juga: Bappenas: Penanganan kemiskinan ekstrem dapat gunakan SIPD

Setelah upaya-upaya tersebut dilakukan, ditemukan bahwa persoalan kemiskinan bukan hanya berkaitan dengan dimensi ekonomi. Kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang melibatkan tinjauan perspektif bidang antropologi, sosiologi, psikologi, dan budaya.

"Kami membutuhkan kampus untuk mendukung pemerintah dalam menangani kemiskinan," kata dia.

Menurutnya, masih sulitnya mengentaskan kemiskinan di Indonesia berkaitan dengan pola pikir masyarakat, budaya, mental miskin, dan gaya hidup miskin.

Maka dari itu, kata dia, sumber daya yang ada di kampus mumpuni untuk membantu pemerintah dalam mencari solusi untuk mengentaskan kemiskinan dan mengatasi masalah mental miskin.

"Potensi mahasiswa yang mendalami keilmuan dari berbagai program studi, kemudian para dosen dan guru besar memiliki pemikiran, riset, dan karya ilmiah yang dapat membantu dalam perumusan kebijakan," kata dia.

Baca juga: Persentase kemiskinan ekstrem terkonsentrasi di Indonesia bagian timur
Baca juga: Kemenko PMK perkuat pemahaman moderasi beragama bagi pimpinan dan ASN
Baca juga: Kemenko PMK minta TKDV Bali gerak cepat integrasi pendidikan vokasi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023