Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditargetkan rampung pada November tahun ini dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
"Bendungan Ameroro yang pembangunan awalnya dimulai sejak bulan April 2021, ditargetkan rampung pada akhir November 2023 dan secara keseluruhan progres saat ini sudah mencapai 96,5 persen," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo di Jakarta, Jumat.
Tjahjo mengatakan, proyek ini menunjukkan perkembangan yang positif dan tinggal menyisakan beberapa pekerjaan lagi diantaranya menyelesaikan peluncur spillway (bangunan pelengkap dari bendungan yang berfungsi sebagai pengaman terhadap bahaya air banjir) sebanyak 9 blok serta impounding (pengisian awal bendungan).
"Dengan demikian proyek ini kami targetkan selesai lebih cepat dari master schedule yang telah ditentukan,” katanya.
Dengan total nilai kontrak sebesar Rp570 Miliar ini, Hutama Karya sebagai perusahaan BUMN Karya melakukan serangkaian pekerjaan yang meliputi persiapan, pembangunan akses jalan, bangunan pelimpah.
Kemudian pembuatan lanskap, penerapan sistem manajemen keselamatan konstruksi, pemasangan hidromekanikal hingga clearing area genangan.
“Bendungan dengan total luas lahan 578,78 hektare yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan memiliki kapasitas tampung 98 juta m3 dengan luas genangan 380 hektare, berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 hektare. Selain dengan penerapan teknologi dalam proses pembangunannya, percepatan proyek ini juga dilakukan dengan berkomunikasi secara intens kepada beberapa pemangku kepentingan terkait,” ujar Tjahjo.
Kehadiran bendungan ini nantinya akan menjadi pengendali banjir dan memperluas jaringan irigasi untuk pertanian dimana sebelum ada bendungan, petani hanya panen 2 kali dalam setahun sedangkan setelah adanya bendungan diharapkan dapat panen 3 kali dalam setahun.
Selain itu bendungan ini akan meningkatkan jaringan irigasi yang awalnya hanya 1.903 hektare menjadi 3.363 hektare sehingga dapat dirasakan hingga tiga Kecamatan di Kabupaten Konawe.
Baca juga: Hutama Karya: Tol Trans Sumatera hidupkan UMKM di Lampung dan Sumsel
Baca juga: Hutama Karya sebut 928 km Tol Trans Sumatera telah rampung
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023