Lima (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Peru Rafael Roncagliolo Rabu mengundurkan diri setelah pertengkaran diplomatik dengan Ekuador dan Venezuela. Dia akan digantikan Menteri Kehakiman Eda Rivas, kata satu sumber pemerintah kepada AFP.

Roncagliolo, akademisi sayap kiri dan wartawan tanpa pengalaman diplomatik, mengundurkan diri "untuk alasan kesehatan," kata seorang pejabat di istana kepresidenan di Lima yang meminta jati dirinya tak diungkapokan.

Pengacara berusia 61 tahun ini mundur menyusul bentrokan diplomatik pemerintah sayap kiri Venezuela dan Ekuador.

Pada 3 Mei pemimpin Venezuela Nicolas Maduro mengatakan Roncagliolo "tidak terlibat dalam urusan internal Venezuela" ketika kemudian mengumumkan Peru akan mengadakan pertemuan untuk mendesak Caracas berbicara dengan oposisi yang menentang hasil pemilihan presiden 14 April.

Mengenai Ekuador, dua wanita mengaku mereka didamprat Duta Besar Quito untuk Lima, Rodrigo Riofrio, di supermarket kota.

Peru menuntut Ekuador menarik Riofrio, tetapi Presiden Ekuador Rafael Correa menolak.

Kedua negara menarik duta besar, dan situasi itu akhirnya diselesaikan ketika Ekuador mengalah serta memilih utusan baru.

Roncagliolo, 68 tahun, menciptakan masalah pada kebijakan luar negeri Presiden Ollanta Humala sejak pemimpin kiri pertama itu berkantor Juli 2011 lalu.

Pengunduran dirinya terjadi menjelang salah satu peristiwa ter penting dalam kebijakan luar negeri Peru pada beberapa dasawarsa, yaitu Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan gugatan Peru pada 2008 melawan Chile mengenai sengketa perbatasan maritim kedua negara.

(H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013