Pelatih berusia 58 tahun itu yang bekerja di klub itu selama empat tahun mengatakan tim kota Lisbon itu tampil lebih baik pada pertandingan tersebut dan kekalahan itu amat sulit diterima.
Setelah secara emosional menyatakan rasa hormatnya kepada para pemain, Jesus mengatakan sudah berbicara kepada para pengurus klub belakangan ini.
"Dalam beberapa minggu ini, saya dan klub sudah berbicara tentang masa depan kami," katanya dalam temu pers, "Kekalahan hari ini membuat saya harus berpikir lebih lanjut tentang kelanjutan pekerjaan saya."
Jesus mengaku amat patah hati memikirkan hasil pertandingan itu dan pertanggungjawabannya kepada para pendukung yang selama ini mengikuti tim dengan "emosional, bergelora dan secara patriot", seperti juga yang dialaminya.
Kekalahan itu merupakan ketujuh kalinya Benfica gagal di babak final kejuaraan Eropa sejak mereka menikmati sukses besar setengah abad lalu dengan memenangi laga final Piala Eropa pada 1961 dan 1962.
"Benfica merupakan tim lebih bagus saat ini - lebih konsisten dan terorganisir. Chelsea tim kuat khususnya dalam serangan balik tapi pada babak pertama kami berhasil menekan mereka," kata Jesus.
"Pertandingan itu membuat saya bangga karena kami berada di final. Benfica menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tim besar dan bermutu, sehingga mereka pantas bangga," katanya.
Branislav Ivanovic pada menit akhir, serta Fernando Torres, menciptakan dua gol Chelsea sedangkan Oscar Cardozo membalas lewat titik penalti.
(A008/A011)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013