"Dengan ini kami kompak menyatakan sikap bahwa Pulau Haruku saat ini bebas dari konflik apapun," ujar Raja Haruku Japy Ferdinandus dalam keterangan yang diterima di Ambon, Jumat.
Deklarasi perdamaian tersebut diikuti oleh 11 raja di Pulau Haruku dan disaksikan langsung oleh Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa, Camat Pulau Haruku M Ali Latuconsina, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Maluku tengah.
"Deklarasi ini tidak hanya melibatkan para raja, para tokoh masyarakat dan tokoh agama juga turut menjadi saksi," kata Japy.
Ia mengatakan dengan deklarasi perdamaian tersebut diharapkan desa di Haruku yang pernah berkonflik dapat bersatu dan membangun Maluku khususnya Pulau Haruku untuk menjadi lebih baik.
Sementara itu Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa mengatakan dengan deklarasi perdamaian tersebut, secara tidak langsung masyarakat Pulau Haruku ikut andil dalam membantu pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
"Salah satu hal yang lebih penting adalah bagaimana kita bersama-sama dapat menurunkan tingkat kemiskinan di kabupaten ini," kata Rakib.
Ia pun meminta seluruh raja selaku pemimpin negeri/desa di Maluku tengah untuk proaktif memantau kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) mencegah terjadinya bentrokan antarwarga.
"Seluruh raja harus berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas dan babinsa di tiap negeri. Ini untuk memastikan kondisi keamanan tetap terjaga aman dan damai," ucapnya.
Menurutnya, raja harus melakukan yang terbaik untuk setiap masyarakatnya. Selain memberikan pelayanan di desa, raja juga harus menjamin setiap keamanan di desa yang dipimpin.
"Setiap saat harus memantau kondisi Kamtibmas. Kalau ada terjadi masalah, segera dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaiannya," ujarnya.
Baca juga: Kapolda Maluku optimis Kariuw dan Pelauw Haruku damai permanen
Baca juga: Kapolda Maluku harap rekonsiliasi Pelauw Kariu jadi panutan perdamaian
Baca juga: Sultan Ternate serukan warga di Maluku Tenggara akhiri konflik
Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023