Acara ini dibuat untuk memperingati Hari Batik yang jatuh tanggal 2 Oktober

Jakarta (ANTARA) - Peragaan busana Istana Berbatik menampilkan koleksi batik khas dari tujuh kerajaan di Nusantara yang mengusung konsep kemegahan Istana Merdeka Jakarta.

"Kami mengundang ada tujuh kerajaan, di antaranya dari Solo, Yogyakarta, Sumenep, Gowa, dan Cirebon. Mereka akan keluarkan koleksi batik mereka," kata Direktur Utama Jakarta Experience Board Landi Rizaldi saat geladi resik Istana Berbatik di Istana Merdeka Jakarta, Jumat malam.

Menurut Landi pagelaran yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merupakan bagian dari Peringatan Hari Batik Nasional 2023 yang difokuskan di halaman Istana Merdeka Jakarta pada Minggu (1/10).

Baca juga: Kemenparekraf promosikan batik melalui pagelaran busana

"Acara ini dibuat untuk memperingati Hari Batik yang jatuh tanggal 2 Oktober. Tapi karena itu jatuh hari Senin, kita majukan hari Minggunya," katanya.

Secara garis besar, kata Landi, kegiatan itu mengadopsi konsep street fashion sehingga dilaksanakan
di halaman Istana Merdeka Jakarta.

"Kami ingin menampilkan kemegahan dari istana, sehingga banyak lampu-lampu dihiasi dan kita pakai LED untuk catwalk," ujarnya.

Penyelenggara membagi peserta peraga busana menjadi sembilan grup, masing-masing menampilkan batik nusantara, kata Landi menambahkan.

Selain menghadirkan model dari kalangan pejabat teras negara, penyelenggara juga melibatkan selebritas, penggiat sosial, dan olahragawan.

Baca juga: Kemenperin ingin menjadikan batik sebagai industri ramah lingkungan

Baca juga: Desainer Denny Wirawan tampilkan batik Kudus lewat Sandyakata Smara

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023