... Kami di pemerintahan sangat memerlukan kajian penelitian, masukan dan juga analisis evidence tersebut

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai akademisi atau civitas akademika mempunyai peran penting dalam perumusan, hingga pelaksanaan kebijakan ekonomi Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat dalam kuliah umum di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Saya yakin bahwa kontribusi paling utama dari dunia akademik adalah melakukan kajian penelitian, analisis memunculkan evidence. Ini fungsi utama (kajian). Kami di pemerintahan sangat memerlukan kajian penelitian, masukan dan juga analisis evidence tersebut," kata Suahasil dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.

Suahasil memaparkan ada empat kontribusi aktif dari para akademisi. Yang pertama, akademisi berkontribusi dalam melakukan kajian, penelitian, atau analisa kebijakan yang berbasis bukti (evidence). Hal itu dapat digunakan tidak hanya untuk pengembangan kelembagaan perguruan tinggi, namun juga menjadi solusi masalah pembangunan.

Kontribusi kedua dari akademisi yaitu memberikan masukan atau kritik secara konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Yang ketiga, akademisi dapat mengawasi pelaksanaan pembangunan pemerintah.

“Mengawasi pelaksanaan pembangunan secara bersama-sama untuk menjaga akuntabilitas demi tujuan kesejahteraan bersama,” ujar Suahasil.

Serta kontribusi keempat, sebagai agen perubahan (agent of change), para akademisi tidak hanya berperan sebagai penggagas, namun juga pelaku perubahan untuk mengembangkan daerahnya masing-masing.

Lebih lanjut, Suahasil memaparkan bahwa saat ini terdapat sekitar 7.600 akademisi di seluruh wilayah Indonesia yang mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), baik untuk melanjutkan studi di luar negeri maupun dalam negeri.

Adapun berdasarkan data persebaran penerima beasiswa LPDP per 22 September 2023, ada 104 alumni, 27 calon penerima beasiswa dan 94 penerima beasiswa LPDP yang berasal dari Kalimantan Selatan.

“Kalau saya lihat Kalimantan Selatan relatif masih kecil, ini bahkan saya dikasih data sebaran kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Total ada 225 orang (penerima LPDP), dan ada yang dokter spesialis, doktor magister spesialis,” jelas Suahasil.

Oleh karena, ia mengimbau mahasiswa mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat agar mampu menjadi civitas akademik yang berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Wamenkeu sebut utang RI jadi salah satu alat pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Kemenkeu kembangkan sistem pelaporan keuangan satu pintu

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023