Bengkulu (ANTARA) - Bank Indonesia memprediksi perekonomian Provinsi Bengkulu tetap melanjutkan tren pertumbuhan positif sampai akhir 2023.

"Melanjutkan tren pertumbuhan positif yang sudah terjadi sejak triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan III 2023 diperkirakan masih tercatat positif di rentang 3,61- 4,16 persen (yoy)," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Jumat.

Hanya saja, kata Darjana perekonomian Provinsi Bengkulu memang diperkirakan tumbuh sedikit melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan kondisi itu lebih dipengaruhi ketidakpastian perekonomian global sepanjang 2023.

Menurut dia kondisi perlambatan secara spesifik disebabkan oleh sektor pertanian seiring adanya anomali cuaca di awal 2023, Indonesia pada tahun ini cukup merasakan dampak El Nino.

Untuk dampak ekonomi global, kata Darjana yakni lebih kepada tingginya harga pupuk karena kondisi geopolitik Rusia-Ukraina.

"Kondisi global dan dampak El Nino itu masyarakat cenderung lebih berhati-hati terkait pola konsumsi. Sedangkan sektor konsumsi memiliki andil besar terhadap perekonomian Bengkulu, perekonomian Bengkulu didominasi sektor konsumsi," ucapnya.

Meskipun diperkirakan melambat, ekonomi Bengkulu tetap berpotensi tumbuh optimis di triwulan terakhir 2023, sebagai impak dari penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024.

"Pada akhirnya 2023 akan ada kampanye Pemilu 2024, tentunya konsumsi akan terdorong naik, terutama konsumsi sektor lembaga non-profit yang melayani rumah tangga. Belanja parpol dan kandidat meningkat, UMKM tumbuh positif dan itu akan memberikan efek ke sektor lain," ujarnya.

Baca juga: BI: Bengkulu perlu hilirisasi produk gabah tingkatkan perekonomian

Baca juga: BPS: Belanja daerah dan gelaran pemilu sokong perekonomian Bengkulu

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023