Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengkritik pembuatan kapal selam pertahanan Taiwan dan menyebut langkah itu hanya
membuang-buang uang pajak rakyat.
"Otoritas DPP (Partai Progresif Demokratik) dengan keras kepala berpegang teguh pada posisi separatis demi 'kemerdekaan Taiwan', menghambur-hamburkan uang hasil jerih payah rakyat Taiwan," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis (28/9).
Taiwan pada Kamis (28/9) meluncurkan kapal selam pertahanan buatan domestik pertamanya bernama "Narwhal" atau disebut juga "Hai Kun", di kota pelabuhan Kaohsiung. Narwhal atau Hai Kun dalam bahasa Mandarin berarti "monster laut."
Kapal selam itu disebut oleh Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen sebagai tonggak sejarah dalam "kemandirian pertahanan" di tengah ketegangan lintas selat.
"Hal ini berupaya untuk menciptakan antagonisme dan konfrontasi di Selat Taiwan, yang hanya akan merusak perdamaian dan stabilitas lintas Selat," tambah Mao Ning.
Mao Ning juga menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China.
"Reunifikasi di kedua sisi Selat Taiwan harus dan akan terwujud," tegas Mao Ning.
Baca juga: Taiwan luncurkan kapal selam pertama buatan sendiri
Kapal tersebut akan diuji di laut mulai Oktober 2023 dan diperkirakan akan dikirim ke angkatan laut pada akhir 2024, menurut laporan media lokal.
Tsai mengatakan kapal selam sangat penting bagi angkatan laut Taiwan dalam hal strategi dan taktik untuk mengembangkan “kekuatan tempur asimetris".
Sejak Tsai menjabat pada Mei 2016, ia telah mendorong kebijakan untuk merancang dan memproduksi pesawat, kapal, dan kapal selam militer.
Proyek kapal selam Taiwan diluncurkan pada 2017 dan membuat terobosan besar pada 2018 ketika Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengizinkan produsen alutsista Amerika untuk menjual teknologi kapal selam ke Taiwan.
Kapal selam Narwhal yang diproduksi oleh pembuat kapal Taiwan CSBC Corp memiliki panjang sekitar 70 meter di kelas 2.500-3.000 ton. Anggaran sebesar 49,3 miliar dolar Taiwan (Rp23,77 triliun) telah dialokasikan untuk kapal selam pertama.
Taiwan ingin membuat sendiri kapal selam lainnya pada 2027. Artinya, pulau itu akan memiliki total tiga kapal selam siap tempur pada 2025 dan empat kapal selam pada 2027, termasuk dua kapal selam kelas Chien Lung yang dibeli dari Belanda pada 1980-an.
Baca juga: China kerahkan kapal selam nuklir di dekat Taiwan
Baca juga: Taiwan sebut pesawat anti-kapal selam China berada di lepas pantainya
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023