Amsterdam (ANTARA News) - Para pendukung Chelsea dan Benfica berbondong-bondong membanjiri Amsterdam Rabu ini menjelang pertandingan final Liga Europa di mana kedua tim berlomba mencetak sejarah.

Untuk Chelsea, pertandingan ini menjadi peluang untuk menjadi tim pertama yang meraih tropi Liga Europa dan Liga Champions pada masa bersamaan (sebelum pada 25 Mei diperebutkan Bayern Munich dan Borussia Dortmund).

Sementara Benfica berharap mengakhiri penantian selama 51 tahun tanpa gelar Eropa, sekaligus menutup trauma kalah enam kali pada final berbagai turnamen Eropa sejak 1963.

Chelsea lebih difavoritkan, yang 12 bulan lalu merenggut tropi Liga Champions setelah menundukkan Bayern Munich di final, namun pelatih sementara Rafael Benitez dihadapkan pada masalah cederanya sejumlah pemain.

Ujung tombak asal Belgia Eden Hazard harus absen karena cedera hamstring, sementara kapten John Terry juga diragukan tampil karena mengeluhkan cedera pergelangan kaki.

Mantan bek timnas Inggris hanya menyelesaikan satu putaran stadion ketika berlatih Selasa malam sebelum kemudian kembali ke ruang ganti.

Terry harus duduk di luar lapangan menyaksikan final Liga Champions di Munich tahun lalu sehingga menyerahkan kekaptenannya kepada Frank Lampard.

Lampard diperkirakan akan menjadi kapten kembali karena absennya Terry ini namun tak ada pembicaraan mengenai siapa yang nanti mengangkat tropi jika mereka juara.

"Sebelum pertandingan saya tak menganggap itu hal pantas dibicarakan. Saya tak suka meramal nasib. Saya tak membicarakan ini dengan siapapun, saya tak menganggap Anda juga harus demikian. Kita lihat saja nanti," kata Lampard seperti dikutip AFP.

Halaman depan harian Portugal, A Bola, mendesak Benfica yang dua pemainnya Ramires dan David Luiz kini bermain untuk Chelsea, untuk menciptakan sejarah setelah dikecewakan di liga domestik.

Klub asal kota Lisbon ini tersungkur 1-2 dari Porto Sabtu pekan lalu sehingga musuh bebuyutannya inilah yang dimahkotai juara Primeira Liga.

Porto telah menggondol tiga piala setelah memenangi Pacos de Ferreira hari Minggu lalu, namun kapten Benfica Luisao mengatakan klubnya tak punya hambatan apa-apa menjelang laga Rabu malam atau Kamis dini hari nanti.

"Kami menjalani pertandingan yang amat penting Sabtu lalu namun semua pertandingan seakan final dalam beberapa pekan terakhir," kata pemain asal Brazil ini. "Saya tak harus memotivasi orang lain. Kami ada di final Liga Europa, oleh karena itu Anda tak perlu motivasi. Para pemain baru memahami tanggungjawab mengenakan kostum Benfica."

Di kubu Chelsea, tiga tahun diasuh pelatih Jose Mourinho membuat tim ini amat kuat berasosiasi dengan Portugal di mana dua pemainnya, Paulo Ferreira dan Henrique Hilario, tampak ikut ke Amsterdam.

Bayang-bayang Mourinho juga menutup Benitez di tengah laporan Mou akan kembali dari Real Madrid, namun Benitez memiliki sejarah yang telah diretasnya.

Setelah mengantarkan Valencia juara pada 2004, Benitez menjadi satu-satunya pelatih setelah Giovanni Trapattoni yang menjuarai Liga Europa dengan dua klub berbeda.

Benitez menghadapi penentangan dari pendukung Chelsea semenjak menggantikan Roberto Di Matteo November tahun lalu, namun dia berjanji untuk menciptakan sukses menghadapi Benfica yang jauh lebih dikenang.

"Ini final, makanya saya ingin menang, dan jika saya dapat melakukannya, saya akan benar-benar bangga karena kami telah bekerja luar biasa keras dalam lingkungan yang keras pula dan Anda mesti memberi kredit kepada semua orang," kata Benitez seperti dikutip AFP.

Konsulat Inggris di ibukota Belanda menyebutkan 12.000 pendukung Chelsea diperkirakan bertandang ke Amsterdam guna menyaksikan pertandingan ini.

Mereka tiba Selasa malam dan membuat polisi Belanda mengawasinya agar mereka tidak sampai bertemu dengan pendukung Benfica di kota yang terkenal dengan Red Light District-nya itu.

Amsterdam sendiri telah menggelarkan ratusan polisi tambahan untuk mengamankan pertandingan ini. Balai Kota mengatakan langkah pencegahan dilakukan menyusul konfrontasi baru-baru ini antara pendukung fanatik Ajax Amsterdam dan pendukung Inggris.

Kedua tim masing-masing memperoleh jatah 9.800 tiket, kendati kapasitas Amsterdam Arena mencapai 48.000 tempat duduk. Media massa Inggris melaporkan harga tiket online mencapai 1.570 poundsterling (Rp23 juta), demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013