Munich (ANTARA News) - Bek kesebelasan Prancis, Lilian Thuram, tidak dapat mempercayai kenyataan yang ada di depan mata guna memenuhi impian masa kecilnya untuk kedua kali, manakala timnya mengalahkan Portugal 1-0 dan melaju ke babak final Piala Dunia 2006."Ini akan menjadi pertandingan final kedua saya, dan rasanya tidak dapat dipercaya," kata Thuram berseri-seri setelah membawa Prancis menang 1-0 atas Portugal pada pertandingan semifinal Piala Dunia 2006, di Munich, Jerman, Rabu (Kamis WIB). "Tampil di final Piala Dunia adalah impian masa kecil saya," tambah pemain berusia 34 tahun yang tampil sebagai pemain terbaik (Man of the Match) dalam pertandingan tersebut. Thuram, permata di antara empat pemain belakang Prancis saat meraih Piala Dunia 1998, sempat menyatakan bahwa pensiun dari pertandingan sepakbola internasional setelah Prancis kalah di perempatfinal Euro 2004 yang berlangsung di Portugal.Namun, Prancis berada dalam kesulitan untuk lolos kualifikasi Piala Dunia 2006, ia pun memutuskan kembali tampil pada tahun lalu bersama sang maestro, Zinedine Zidane, dan Claude Makelele.Thuram sebenarnya enggan kembali memperkuat Prancis, tetapi ia bergabung lantaran pelatih Raymond Domenech memasukkan namanya."Saya merasa senang berada di tim. Ada rasa solidaritas di antara kami. Pada awalnya memang ada masalah ego, tetapi sekarang tidak lagi," ujarnya. Thuram yang akan pensiun dari pertandingan sepakbola internasional setelah pertandingan final Piala Dunia 2006 melawan Italia, Minggu (9/7), mengatakan bahwa ingin menantang Italia, sebuah tim yang sangat dikenalnya lantaran bermain untuk klub Juventus selama bertahun-tahun.Bahkan, Marcello Lippi yang melatih tim nasional Italia selama ini juga dikenal sebagai pelatih klub Juventus yang bergengsi di tingkat Eropa. "Saya mengenal pemain mereka, dan mereka adalah tim yang kuat. Mungkin, mereka adalah tim terbaik dalam kompetisi ini. Sebelum final, saya tahu mereka akan melangkah hingga jauh," kata Thuram.Ia mengemukakan pula, sangat mengenal Prancis, bahkan saat banyak orang meragukan lantaran diperkuat pemain-pemain yang berusia sekitar 30-tahun, yang cukup tua untuk ukuran pemain sepakbola, sehingga dianggap tidak akan mampu melewati babak penyisihan grup."Tampil di final adalah tujuan utama kami dari awal. Tampil di final adalah impian dan jika kami melewatkannya maka akan menjadi mimpi buruk," demikian Thuram. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006