Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan panda tetap menjadi duta persabahatan China ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS) meski ada rencana pengembalian hewan tersebut dari Kebun Binatang Washington.
"Panda raksasa bukan hanya harta nasional China, namun juga duta persahabatan yang disukai orang-orang di seluruh dunia," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis (28/9).
Tiga panda raksasa asal China bernama Mei Xiang, Tian Tian, dan anak mereka, Xiao Qi Ji, dijadwalkan akan kembali ke China pada awal Desember 2023.
Kebun binatang yang dioperasikan oleh Smithsonian Institute itu pun menggelar acara "Panda Palooza" selama sembilan hari sebagai bentuk perpisahan dengan binatang-binatang yang mereka cintai itu.
"Kami telah mengetahui dari otoritas terkait bahwa tiga panda raksasa di Kebun Binatang Nasional di Washington --Mei Xiang, Tian Tian, dan Xiao Qi Ji--akan kembali ke China pada akhir tahun ini sesuai jadwal sebelumnya.
"Pihak terkait di China dan AS sedang berkonsultasi mengenai prosedur yang relevan untuk mempersiapkan kepulangan mereka," tambah Mao Ning.
Mao Ning menyebut China dan AS telah memulai kerja sama dalam konservasi dan penelitian panda raksasa pada 1996.
"AS adalah salah satu mitra awal kami dan memiliki lebih banyak institusi dibandingkan negara lain mana pun yang berpartisipasi dalam kerja sama tersebut. Sebanyak empat kebun binatang AS telah berpartisipasi dalam kerja sama itu," ungkap Mao Ning.
Baik China, maupun AS, menurut Mao Nng telah menjalin hubungan kerja sama yang baik, mencapai hasil yang bermanfaat dan memainkan peran positif dalam melindungi panda sebagai salah satu spesies yang terancam punah.
"Dengan upaya bersama kami, total 17 anak panda berhasil lahir. Saat ini, tujuh panda raksasa tersebut masih hidup di AS. Mereka telah menciptakan kegembiraan bagi rakyat Amerika dan mendekatkan hati kedua bangsa," tambah Mao Ning.
Secara khusus, kelahiran Xiao Qi Ji, yang namanya berarti "keajaiban kecil" pada masa pandemi, membawa kabar gembira bagi para pecinta panda di seluruh dunia.
China, sebut Mao Ning, juga terlibat dalam konservasi panda raksasa dan kerja sama penelitian dengan banyak negara. Tujuannya adalah untuk lebih melindungi spesies yang terancam punah dan mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati global.
"Kami siap melanjutkan kerja sama dengan mitra kerja sama termasuk Amerika Serikat untuk meningkatkan kerja sama dalam konservasi spesies yang terancam punah," kata Mao Ning.
Panda Mei Xiang kini berusia 25 tahun sedangkan Tian Tian berusia 26 tahun datang ke kebun binatang Washington pada 2000 berdasarkan perjanjian penelitian dan pembiakan dengan Asosiasi Konservasi Margasatwa China.
Panda-panda tersebut awalnya dimaksudkan untuk bertahan hanya selama 10 tahun, tetapi perjanjian tersebut kemudian diperbarui tiga kali sejak 2010.
Program panda raksasa di kebun binatang ini dimulai pada 1972. Ketika itu Perdana Menteri Cina Zhou Enlai menyumbangkan dua ekor panda ke AS segera setelah kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon ke China pada tahun yang sama.
Baca juga: Dua panda raksasa penghuni baru Kebun Binatang Wuhan di China tengah
Baca juga: Gender bayi panda raksasa pertama yang lahir di Rusia diumumkan
Baca juga: Dua anak panda yang lahir di Malaysia pulang ke China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023