Oslo (ANTARA News) - Pelelehan es Greenland dan Kutub Selatan tampaknya tidak separah yang diperkirakan tahun ini, membatasi peningkatan permukaan air laut sampai maksimal 69 sentimeter, demikian menurut studi kelompok ilmuwan yang tergabung dalam ice2sea project by 24.
Studi ice2sea menemukan bahwa tinggi permukaan air laut akan meningkat antara 16,5 dan 69 sentimeter pada skenario pemanasan global moderat selama abad ini.
"Ini berita bagus bagi mereka yang mengkhawatirkan peningkatan tajam," kata David Vaughan dari the British Antarctic Survey, yang memimpin proyek empat tahun untuk mempersempit ketidakpastian tentang lelehan es yang akan menambah air laut tersebut.
"Tapi 69 sentimeter berdampak sangat nyata... Ini signifikan mengubah frekuensi banjir," katanya kepada Reuters dalam wawancara melalui telepon.
Ice2sea menyatakan pelelehan es Kutub Selatan, Greenland dan gletser Alpen sampai Andes bisa menyumbang peningkatan tinggi muka laut sampai 3,5 dan 36,8 sentimeter selama abad ini.
Fakta bahwa air akan meluas saat panas bisa menambah peningkatan 13 sampai 32 sentimeter, kata Vaughan.
Namun beberapa ilmuwan berselisih tentang proyeksi proyek ice2sea.
"Saya pikir angka-angka itu terlau rendah," kata Dorthe Dahl-Jensen, ahli es dan profesor di Niels Bohr Institute di Copenhagen kepada Reuters.
Menurut dia, ice2sea salah mengasumsikan perlambatan laju pelepasan es dari Greenland.
Abad lalu tinggi permukaan laut naik 17 sentimeter dan lajunya meningkat menjadi lebih dari 3 milimeter per tahun.
Peningkatan terakhir yang berasal dari Kutub Selatan dan Greenland setara dengan mengosongkan 138 juta kolam renang Olimpiade ke laut setiap tahun.
Beberapa studi ilmiah memproyeksikan peningkatan permukaan air laut bisa mencapai dua meter pada 2100, sebuah gambaran yang disebut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebagai kasus terburuk yang akan membuat daratan Bangladesh sampai Florida jadi rawa.
Kelompok ilmuwan ice2sea menyatakan, meski tidak perhitungan peningkatan permukaan air laut mereka lebih rendah dari proyeksi namun kenaikan sebesar itu bisa secara dramatis mengubah lingkungan pantai sepanjang hidup orang-orang yang terlahir hari ini dengan badai dan erosi yang lebih parah.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013