Jayapura (ANTARA News) - PT. Freeport Indonesia diminta agar memperhatikan keselamatan para pekerjanya menyusul runtuhnya sebuah terowongan di fasilitas pelatihan sehingga menimpa puluhan karyawannya.

Demikian hal itu disampaikan oleh ketua komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Yan P. Mandenas kepada ANTARA Jayapura via telepon seluler, Rabu.

"Saya ketua komisi D DPRD Papua yang membidangi infrastruktur dan pertambangan cukup prihatin dengan masalah ini. Dan saya minta Freeport segera terbuka tentang masalah ini dan segera selamatkan para pekerjanya yang terjebak dalam terowongan tersebut," kata Yan yang juga ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua.

Ia mengatakan saat ini dirinya bersama sejumlah rekan di komisi D DPRD Provinsi Papua tengah berada di Bandung, Jawa Barat untuk mengikuti pelatihan tentang jalan dan jembatan serta infrastrukturnya.

"Sekarang saya dan rekan-rekan sedang di Bandung untuk suatu pelatihan. Kami terus memantau peristiwa naas tersebut dan berharap pekerja Freeport yang terjebak bisa secepatnya ditemukan dalam keadaan sehat," katanya.

Yan mengatakan peristiwa runtuhnya salah satu terowongan di fasilitas pelatihan tersebut bisa dijadikan bahan pelajaran dan evaluasi yang lebih mendalam, karena perusahaan sekelas Freeport yang memiliki kemampuan dan teknologi di bidang tambang tak luput dari musibah tersebut.

"Ini peringatan penting bagi perusahaan sekelas PT. Freeport bahwa dalam mengoperasionalkan tambang bawah tanah memerlukan penelitian yang lebih mendalam dengan fasilitas pendukung yang memadai," katanya.



Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013