Jakarta (ANTARA News) - Pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Gultom, yang menyatakan tetap mempertahankan BI-rate di 12,50 persen telah menekan perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 20 menit perdagangan pertama mengalami penurunan 16,960 poin atau 1,27 persen ke level 1.321,363, sedangkan Indeks LQ45 melemah 4,592 atau 1,54 persen ke posisi 292,769. Analis dari PT Valbury Asia Securities, dalam review&prediksi hariannya, mengemukakan bahwa simpang siur soal outlook suku bunga BI-rate yang akan diputuskan hari ini (Kamis 6/7) kelihatannya telah terjawab pernyataan Miranda Gultom kemarin (Rabu 5/7). Pernyataan yang mengatakan penurunan BI-rate tidak dengan membaiknya data inflasi semata, namun juga melihat stabilitas rupiah, tingkat suku bunga The Fed dan harga minyah mentah dunia. Dengan pertimbangan beberapa faktor tersebut, BI cenderung untuk mempertahankan BI-rate pada saat ini, yakni 12,50 persen. Sedangkan dari bursa regional, uji coba peluncuran misil yang dilakukan Korea Utara diperkirakan masih akan membebani perdagangan saham di pasar global dalam beberapa hari mendatang karena dianggap sebagai langkah provokatif yang dapat memicu instabilitas kawasan. Uji coba ini juga memicu harga minyak mentah dunia kembali naik yang dapat memicu inflasi dan pada akhirnya suku bunga tetap tinggi. Dengan kondisi ini, Valbury memperkirakan IHSG pada hari ini mencoba untuk bertahan di atas support level 1.334, miskipun kelihatannya sulit tercapai. (*)
Copyright © ANTARA 2006